Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
24/10/2025
CITILIVE

World Bank Tinjau Lokasi Drainase Prioritas di Malang, Anggaran Proyek Capai Rp150 Miliar

rifamahmudah
  • Juli 16, 2025
  • 2 min read
World Bank Tinjau Lokasi Drainase Prioritas di Malang, Anggaran Proyek Capai Rp150 Miliar

CITILIVE – Pemerintah Kota Malang mengusulkan dua titik prioritas pembangunan sistem drainase ke dalam skema proyek nasional National Urban Flood Resilience Project (NUFReP), yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan World Bank.

Estimasi nilai proyek mencapai Rp150 miliar.Dua titik tersebut berada di kawasan Jalan Bondowoso dan Jalan Letjen Sutoyo, yang selama ini dikenal sebagai wilayah rawan banjir. Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis Pemkot Malang untuk mengatasi banjir di kawasan padat permukiman dan lalu lintas tinggi.Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, R. Dandung Djulharjanto, menyampaikan bahwa proposal usulan tersebut kini masuk tahap verifikasi lapangan.

Pada Selasa (15/7/2025), tim dari World Bank bersama perwakilan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR meninjau langsung salah satu titik yang diusulkan, yaitu di Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen. “Ini tahap lanjutan dari dokumen teknis yang sebelumnya telah kami ajukan. Validasi ini penting untuk mencocokkan kondisi faktual di lapangan dengan dokumen rencana,” ujar Dandung. Ia menjelaskan bahwa tujuan akhir dari proyek ini adalah penguatan ketahanan Kota Malang terhadap banjir, dengan pendekatan sistem drainase modern dan terintegrasi. Jika seluruh proses berjalan lancar, maka seluruh dokumen pendukung, termasuk UKL-UPL dan administrasi lahan, ditargetkan rampung sebelum akhir September 2025.

Proses lelang akan dimulai Oktober, dan konstruksi fisik dapat dimulai awal 2026.Keunggulan Kota Malang dalam proyek ini adalah kesiapan lahan, karena area yang diusulkan merupakan aset milik pemerintah daerah. “Kami relatif unggul karena tidak terkendala pembebasan lahan. Namun tetap harus cermat dalam melengkapi administrasi agar tidak bermasalah ke depan,” tambahnya. Selain dua titik utama, Pemkot juga mengusulkan titik tambahan di kawasan Bareng, dengan total nilai usulan proyek mencapai Rp150 miliar.

Baca Juga:  Ijen Suites Menjuarai Festival Makhas Jatim 2022

Nilai tersebut mencakup pembangunan jaringan utama, kolam retensi, hingga sumur resapan sebagai infrastruktur pendukung.“Ini peluang besar untuk mempercepat penyelesaian persoalan banjir di Kota Malang. Dengan dukungan pemerintah pusat dan World Bank, kami optimis proyek ini bisa tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran,” pungkas Dandung. (Ab)