Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
31/07/2025
CITILIVE

Waspadai Beras Oplosan! Begini Cara Membedakan Beras Asli dan Palsu ala Diskopindag Kota Malang

rifamahmudah
  • Juli 31, 2025
  • 3 min read
Waspadai Beras Oplosan! Begini Cara Membedakan Beras Asli dan Palsu ala Diskopindag Kota Malang

CITILIVE – KOTA MALANG – Belanja beras seharusnya menjadi urusan mudah. Namun di tengah maraknya dugaan peredaran beras oplosan di sejumlah daerah, termasuk Kota Malang, konsumen kini dituntut untuk lebih jeli. Penampilan beras yang tampak bersih dan putih tak selalu menjamin kualitas isinya. Bisa jadi, beras premium yang Anda beli ternyata campuran antara beras berkualitas tinggi dan rendah alias oplosan.

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menegaskan bahwa pihaknya telah mendapat indikasi awal terkait peredaran beras oplosan di wilayahnya. “Masalah beras oplosan sudah menjadi atensi masyarakat dan juga pemerintah. Kami akan segera turun lapangan untuk melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional, tentu bersama aparat samping dan media,” tegas Eko saat ditemui Rabu (30/7/2025). Langkah ini, menurutnya, penting untuk melindungi hak konsumen sekaligus memastikan distribusi bahan pokok berjalan jujur dan transparan. “Kami ingin masyarakat merasa aman saat membeli kebutuhan pokok. Jangan sampai tertipu hanya karena tampilan luar beras yang menipu,” tambahnya.

Agar tidak tertipu, berikut beberapa tips praktis membedakan beras asli berkualitas premium dan beras oplosan:

1. Perhatikan Bentuk dan Ukuran Butir

Beras premium asli umumnya memiliki ukuran butir yang seragam, utuh, dan minim patahan. Jika dalam satu kemasan ditemukan banyak pecahan, kemungkinan besar itu bukan beras murni premium.

2. Warna Tidak Terlalu Putih Mengilap

Beras oplosan sering diberi pemutih atau poles agar tampak lebih menarik. Beras asli justru memiliki warna putih alami yang agak buram atau kekuningan sedikit tergantung varietasnya.

3. Tes Tekstur dan Aroma

Gosok beberapa butir beras di telapak tangan. Jika terasa licin atau meninggalkan residu putih, waspadai adanya pemutih. Cium aromanya: beras asli punya aroma khas, sementara beras oplosan bisa tercium hambar bahkan kadang berbau kimia.

Baca Juga:  KPU Kota Malang Terima Jadwal Kampanye Akbar Paslon Wahyu-Ali

4. Rendam dengan Air

Masukkan segenggam beras ke dalam gelas berisi air. Jika ada butir yang mengapung, itu pertanda buruk. Bisa jadi berasnya bercampur dengan bahan sintetis atau plastik.

5. Masak dan Rasakan

Beras premium saat dimasak menghasilkan nasi yang pulen, wangi, dan tidak cepat basi. Jika nasi terasa keras, pera, atau cepat bau meski baru dimasak, bisa jadi itu bukan beras asli premium.

Diskopindag Kota Malang menekankan bahwa konsumen punya hak penuh untuk mengecek isi kemasan, bahkan sebelum membeli. “Kalau beli beras premium 5 kilogram, jangan ragu untuk minta penjual membuka kemasan dan melihat isinya. Konsumen punya hak untuk tahu dan pedagang wajib transparan,” terang Eko. Pihaknya juga mengimbau agar para pedagang tidak merasa keberatan saat konsumen ingin mengecek kualitas isi beras. “Kalau segel dibuka atas persetujuan bersama, tidak akan melanggar aturan. Ini bagian dari edukasi pasar dan perlindungan konsumen,” lanjutnya.

Guna memastikan kebenaran dugaan beras oplosan, Diskopindag bersama aparat terkait akan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar. Selain itu, Eko menyebutkan bahwa pendampingan media dan pelaporan masyarakat juga penting agar temuan di lapangan benar-benar bisa ditindaklanjuti. “Kami tidak hanya bergerak dari sisi pengawasan, tapi juga edukasi. Masyarakat harus tahu cara membedakan dan bisa melapor jika merasa dirugikan,” tegasnya. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan daerah serta mewujudkan keadilan dalam perdagangan bahan pokok.

Terlebih, beras merupakan kebutuhan utama seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin maraknya isu beras oplosan, masyarakat perlu membekali diri dengan pengetahuan dasar membedakan kualitas beras. Jangan tergiur kemasan atau harga, tapi pastikan isi dan hak Anda sebagai konsumen terlindungi. (Ab)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *