Walikota Malang Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Calon Siswa Sekolah Rakyat
CITILIVE — Pemerintah Kota Malang terus memperkuat komitmennya terhadap pemerataan pendidikan. Hari ini, Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, meninjau langsung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi calon siswa Sekolah Rakyat yang digelar di POLTEKOM dan Kantor BPSDM Kota Malang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan seleksi akhir dalam proses penerimaan siswa baru Sekolah Rakyat, program pendidikan inklusif yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan yang layak dan berkualitas,” ujar Wahyu Hidayat usai meninjau proses pemeriksaan.
Sebanyak 100 calon siswa mengikuti pemeriksaan kesehatan hari ini. Berdasarkan hasil observasi tim medis, seluruh peserta dinyatakan dalam kondisi sehat dan siap menjalani proses belajar. “Alhamdulillah, kondisi anak-anak baik. Ini menunjukkan antusiasme dan kesiapan mereka untuk belajar,” tambahnya.
Dalam peninjauan tersebut, Walikota juga menyoroti dukungan kuat dari para orang tua dan keluarga siswa. “Orang tua sangat bersyukur. Sekolah Rakyat ini menjadi harapan baru bagi mereka untuk pendidikan anak-anak tanpa beban biaya besar,” tegasnya.
Sekolah Rakyat Kota Malang dilengkapi dengan fasilitas lengkap yang mendukung kenyamanan belajar, mulai dari asrama, tempat tidur, kasur, bantal, guling, hingga perlengkapan mandi. Walikota memastikan bahwa pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan peningkatan fasilitas.
“Satu bulan ke depan akan dilakukan evaluasi menyeluruh, terutama untuk mengidentifikasi kekurangan dalam layanan maupun fasilitas. Tujuannya agar proses belajar-mengajar berjalan lebih optimal,” katanya.
Salah satu calon siswa, A. Haidar Maulan, mengaku bersyukur bisa diterima di Sekolah Rakyat. “Saya sangat senang bisa sekolah di sini. Saya bisa bantu meringankan beban orang tua dan ingin belajar dengan semangat,” ungkapnya.
Sekolah Rakyat sendiri merupakan program prioritas Pemerintah Kota Malang yang menargetkan anak-anak dari keluarga tidak mampu agar tetap bisa mengakses pendidikan setara, gratis, dan bermutu, termasuk kebutuhan hidup dasar selama masa pendidikan. (Ab)
