Walikota Malang Siap Rehabilitasi 39 Gedung SD-SMP di Kota Malang

CITILIVE – Pemerintah Kota Malang kembali melanjutkan program rehabilitasi gedung sekolah untuk tingkat SD dan SMP negeri pada tahun anggaran 2025. Sebanyak 39 sekolah terpilih akan menerima perbaikan, baik dalam skala sedang hingga berat, setelah penundaan akibat pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara dan daerah .Program ini dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang dan kini memasuki tahap proses pengadaan renovasi. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Malang, Muflikh Adhim, menjelaskan bahwa dana rehabilitasi disesuaikan skala prioritas sekolah.“Dari 195 SD negeri, 35 sekolah mendapat jatah rehabilitasi; dari 30 SMP negeri, ada empat sekolah,” ujar Muflikh Adhim kepada media, Rabu (19/6).
Beberapa SD negeri yang telah masuk tahap pengadaan antara lain SDN Gadang 4, SDN Klojen, SDN Penanggungan, SDN Bandulan 1, SDN Mojolangu 3, SDN Buring, SDN Purwantoro 5, dan SDN Jatimulyo 1. Mayoritas perbaikan akan difokuskan pada perbaikan atap, namun ada pula rehabilitasi ruang kelas dan pendirian ruang kelas baru.
Pengerjaan skala sedang seperti perbaikan atap bocor dijadwalkan rampung dalam 4-6 minggu, sedangkan perbaikan berat memerlukan waktu hingga tiga bulan. Rehabilitasi sempat tertunda akibat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam APBN dan APBD, yang mewajibkan pemerintah daerah meninjau ulang pos pengeluaran non-esensial.

Kota Malang mengambil langkah efisiensi dengan mempersempit fokus rehabilitasi pada sekolah yang gedungnya dalam kondisi kritis dan paling mendesak. Disdikbud menegaskan bahwa rehabilitasi ini untuk memastikan ruang belajar yang aman dan layak. Kepala Disdikbud, lewat Muflikh, menambahkan bahwa perbaikan menyasar fasilitas yang tergolong darurat seperti atap runtuh, lantai rusak, atau dinding retak sehingga mengurangi risiko kecelakaan. “Dengan perbaikan ini, kami menuntaskan tanggung jawab agar anak-anak bisa belajar dalam lingkungan yang memenuhi standar keselamatan,” tambahnya.
Program ini diharapkan meningkatkan mutu sekolah negeri di Kota Malang, menurunkan angka kecelakaan akibat bangunan rusak, dan menciptakan lingkungan belajar positif bagi siswa. Disdikbud menargetkan bahwa rehabilitasi akan selesai sebelum tahun ajaran baru, serta berikutnya meluaskan cakupan perbaikan ke jenjang SMA. (Ab)