Wali Kota Malang Wujudkan Mimpi: Sekolah Rakyat Gratis untuk Generasi Penerus
Citilive – Komitmen Pemerintah Kota Malang dalam menghadirkan pemerataan akses pendidikan kembali ditunjukkan melalui gebrakan luar biasa. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengumumkan rencana pembukaan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan gratis yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Langkah ini bukan hanya sekadar terobosan kebijakan, melainkan bentuk nyata kepedulian dan keberpihakan Pemkot Malang kepada masa depan generasi penerus, terutama anak-anak dari keluarga prasejahtera yang selama ini terkendala untuk mengenyam pendidikan yang layak.
“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun anak di Kota Malang yang tidak bisa bersekolah hanya karena alasan ekonomi. Sekolah Rakyat ini adalah wujud nyata bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara,” tegas Wali Kota Wahyu Hidayat saat menyampaikan rencana tersebut.
Program Sekolah Rakyat dirancang untuk menjawab tantangan ketimpangan akses pendidikan di perkotaan. Wali Kota Wahyu menekankan bahwa program ini tidak hanya menampung siswa dari keluarga tidak mampu, tetapi juga memberikan jaminan kualitas dan pengawasan dari pemerintah agar hasil pendidikan tetap optimal.
Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kota Malang telah menggandeng berbagai stakeholder, termasuk Dinas Sosial untuk memverifikasi data warga, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk memastikan kurikulum dan infrastruktur terpenuhi dengan baik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjono, SE, MM, menyampaikan bahwa persiapan program Sekolah Rakyat telah berjalan dan dirancang dengan cermat. Ia menjelaskan bahwa proses seleksi calon peserta didik akan mengacu pada data dari Dinas Sosial, sehingga benar-benar menyasar masyarakat yang membutuhkan.
“Program ini bukan seleksi berdasarkan nilai atau kecerdasan, melainkan murni untuk mereka yang tidak mampu secara ekonomi. Kami beruntung sekali karena program ini akan segera dibuka dan tentu akan kami kawal dengan ketat,” ujarnya.
Suwarjono juga menambahkan bahwa pemerintah telah memetakan lokasi-lokasi yang memungkinkan untuk dijadikan tempat pelaksanaan Sekolah Rakyat. “Kami mendata aset-aset tanah dan bangunan milik Pemkot yang siap digunakan, dan memastikan bahwa semua dokumen kepemilikannya sah dan bersertifikat,” jelasnya.
Program ini juga dirancang untuk tidak hanya menyentuh pendidikan formal, namun akan dikombinasikan dengan pendekatan karakter, penguatan moral, dan keterampilan hidup (life skills), sehingga lulusan Sekolah Rakyat tetap memiliki daya saing ke depannya.
Lebih dari sekadar fasilitas pendidikan gratis, Wali Kota Wahyu berharap Sekolah Rakyat bisa menjadi simbol transformasi sosial dan pemerataan kesejahteraan. “Sekolah Rakyat adalah jembatan kita menuju Kota Malang yang benar-benar berkeadilan sosial. Pendidikan adalah kunci peradaban, dan dengan itu kita bisa memutus rantai kemiskinan antar generasi,” tutur Wahyu.
Di tengah upaya mewujudkan Kota Malang yang “Mbois dan Berkelas,” program Sekolah Rakyat ini seakan menjadi pondasi penting dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi. Tidak hanya sebagai program sosial, tapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan Kota Malang.
Dengan berbagai dukungan dan kolaborasi lintas sektor, program Sekolah Rakyat ini diharapkan bisa mulai dilaksanakan dalam waktu dekat. Pemerintah Kota Malang membuka ruang bagi kolaborasi dengan dunia usaha dan organisasi masyarakat untuk memperkuat program ini.
Langkah inovatif Wali Kota Wahyu Hidayat ini pun mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk tokoh pendidikan, aktivis sosial, hingga masyarakat luas. Mereka menilai bahwa program ini mampu memberikan harapan baru dan menjadikan Kota Malang sebagai contoh kota inklusif yang berpihak pada rakyat kecil. (Ab)
