Wali Kota Malang Tekankan Profesionalisme dan Kinerja P3K: “Status Bukan Sekadar Formalitas”
CITILIVE – Ratusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di lingkungan Pemkot Malang mengikuti kegiatan pembinaan di Gedung Islamic Center, Sabtu (25/10/2025) pagi. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang memberikan arahan sekaligus motivasi kerja kepada seluruh peserta.
Kegiatan pembinaan tersebut merupakan tindak lanjut dari penyerahan SK P3K beberapa waktu sebelumnya. Namun kali ini, nuansanya lebih menekankan pada penguatan tanggung jawab dan profesionalisme aparatur.
Dalam arahannya, Wahyu menegaskan bahwa status P3K bukan hanya sekadar legalitas atau pengakuan formal, tetapi juga mengandung tanggung jawab moral untuk memberikan kinerja terbaik bagi masyarakat.

“Sekarang mereka sudah punya kepastian status, maka nilai kinerjanya harus meningkat. Ada target dan indikator kerja yang jelas, dan semua itu akan kita nilai sesuai perjanjian kerja,” tegas Wahyu di hadapan para peserta.
Ia juga mengingatkan agar para P3K tidak terlena setelah menerima SK, melainkan menjadikan momentum tersebut sebagai pemacu semangat untuk bekerja lebih baik dan profesional.
“Jangan sampai setelah menerima SK malah kinerjanya menurun. Harusnya lebih semangat, karena sistem ini berbasis perjanjian kerja yang punya batas waktu dan bisa dievaluasi,” ujarnya.

Wahyu menekankan bahwa mekanisme P3K memiliki konsekuensi evaluasi kinerja. Jika target tidak tercapai, maka hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan dalam perpanjangan kontrak.
Selain itu, Wali Kota juga menyoroti pentingnya menjaga kekompakan lintas dinas dan instansi. Ia mencontohkan, meski jumlah P3K di setiap OPD berbeda, semangat kebersamaan harus tetap sama.
“Di Dispenduk paling banyak, di Satpol PP ada 20 orang, di BPBD ada 9 orang. Tapi semangatnya harus satu: kerja sama, bukan jalan sendiri-sendiri,” katanya.
Secara khusus, Wahyu menyoroti sektor pendidikan yang menjadi ujung tombak pelayanan publik. Ia meminta tenaga pendidik untuk tetap menjaga etika, disiplin, dan keteladanan sebagai bagian dari profesionalisme.

“Guru dan pegawai sekolah itu contoh langsung bagi anak-anak. Profesionalisme itu bukan cuma kemampuan, tapi juga sikap dan keteladanan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Malang menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan semacam ini akan menjadi agenda rutin, guna memastikan seluruh P3K memahami sistem penilaian kinerja berbasis target serta mekanisme administrasi pemerintahan modern.
Menutup arahannya, Wahyu Hidayat mengajak seluruh P3K untuk bekerja dengan hati dan berorientasi pada pelayanan publik yang nyata.
“SK sudah diterima, sekarang waktunya kerja nyata. Kota Malang butuh pegawai yang tidak hanya hadir secara fisik, tapi juga hadir dengan hati,” pungkasnya. (Sh)
