Wali Kota Malang Tegaskan Penyesuaian RPJMD, Target Pembangunan Harus Lebih Terukur

CITILIVE, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk memperkuat arah pembangunan daerah melalui penyesuaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Penyesuaian ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang meminta target pembangunan lebih terukur dengan angka absolut.
“Pesan utama dari evaluasi ini jelas: kita harus lebih konkret, lebih terukur, dan fokus pada hasil. Tidak boleh lagi menggunakan target rentang, semuanya harus absolut agar capaian bisa dipertanggungjawabkan,” kata Wahyu, Sabtu (23/8) di salah satu hotel di Kota Malang.

Dalam arahan Kemenpan RB, sejumlah indikator pembangunan yang wajib memakai angka absolut antara lain tingkat kemiskinan, gini rasio, ketimpangan gender, tingkat pengangguran terbuka, kualitas layanan infrastruktur, dan indeks pelayanan publik.
Menurut Wahyu, penggunaan target absolut akan memacu perangkat daerah agar lebih disiplin dalam perencanaan dan eksekusi program. “Kalau target kita jelas, maka semua perangkat daerah bisa bergerak dengan arah yang sama. Ini bukan sekadar administrasi, tapi soal akuntabilitas pada masyarakat,” tegasnya.
Penyesuaian ini juga dilakukan agar RPJMD Kota Malang sinkron dengan kebijakan pembangunan nasional dan provinsi. Wahyu menambahkan, Pemkot Malang sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam evaluasi RPJMD.
“Provinsi memberikan ruang dengan catatan, kalau tetap memakai target rentang maka yang dipakai harus angka tertinggi. Namun, arahan pusat sudah jelas: harus absolut. Jadi kami lebih memilih mengikuti standar itu agar selaras dengan kebijakan nasional,” jelasnya.
Wahyu menyebut penyesuaian RPJMD ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari upaya meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan. Ia meminta seluruh jajaran perangkat daerah serius menindaklanjuti catatan evaluasi tersebut.
“Kita tidak bisa lagi bekerja dengan pola lama. Evaluasi ini jadi momentum untuk memperbaiki kualitas perencanaan. Saya minta semua OPD menjadikan target absolut ini sebagai acuan kerja, supaya program yang dijalankan betul-betul berdampak bagi warga,” tegas Wahyu.
Lebih jauh, Wali Kota Wahyu menegaskan bahwa seluruh proses evaluasi dan penyesuaian ini pada akhirnya bertujuan untuk menghadirkan hasil nyata di masyarakat. Mulai dari penurunan angka kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas layanan publik, hingga pembangunan infrastruktur yang lebih baik.
“Yang paling penting, warga Kota Malang bisa merasakan manfaatnya. RPJMD bukan sekadar dokumen, tapi arah pembangunan yang harus diwujudkan. Saya ingin hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” pungkasnya. (Ab)