Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
14/11/2025
CITILIVE

Wali Kota Malang Kendalikan Inflasi, Tanam 13 Ribu Bibit Cabai

rifamahmudah
  • November 7, 2025
  • 3 min read
Wali Kota Malang Kendalikan Inflasi, Tanam 13 Ribu Bibit Cabai

CITILIVE,KOTA MALANG – Pemerintah Kota Malang bersama Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menanam 13 ribu bibit cabai di lahan pertanian Kelompok Tani Sido Makmur, Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, pada Jumat (7/11/2025). Kegiatan ini menjadi langkah nyata Pemkot Malang dalam menjaga stabilitas harga pangan menjelang akhir tahun.

Penanaman dilakukan langsung oleh Wali Kota Malang, Drs. H. Wahyu Hidayat, M.M., didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Slamet Husnan Hariyadi, S.P., serta perwakilan Bank Indonesia Malang. Dari total 13 ribu bibit, 11 ribu disumbang Bank Indonesia dan 2 ribu berasal dari Dispangtan.

“Kita fokus pada cabai karena komoditas ini paling sering menyumbang inflasi. Dengan penanaman di lahan seluas 40 hektare, kita harap pasokan tetap aman dan harga bisa terkendali,” ujar Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di sela kegiatan.

Ia menegaskan, pengendalian inflasi pangan menjadi prioritas TPID Malang karena harga cabai cenderung naik sejak Oktober. Upaya tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani lokal melalui produksi yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka pendek dan menengah untuk menekan tekanan inflasi dari sisi pasokan.

“Cabai menjadi komoditas kunci yang harganya fluktuatif menjelang akhir tahun. Karena itu, TPID bersama BI dan kelompok tani bergerak cepat menambah ketersediaan stok,” terangnya.

Bank Indonesia Malang memberikan 3.000 bibit cabai siap tanam serta dukungan pendampingan teknis, sedangkan Dispangtan menyalurkan 200 paket benih tambahan kepada kelompok tani. Total luas lahan cabai di Kecamatan Kedungkandang mencapai sekitar 40 hektare, tersebar di wilayah Buring, Cemorokandang, Tropodo, Waru, dan Bumiayu.

Baca Juga:  ATR/BPN Jatim Deklarasikan Tujuh "Kota Lengkap"

Selain itu, program serupa juga dijalankan di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, dengan lahan sekitar 20 hektare yang menanam varietas cabai besar dan kecil. Produksi dari wilayah ini diharapkan mampu menopang kebutuhan dalam kota sekaligus menekan harga di pasaran.

Menurut Slamet, satu siklus tanaman cabai dapat menghasilkan hingga 12 kali panen, dengan masa produktif tertinggi pada panen ke-3 hingga ke-7. Berdasarkan catatan Dispangtan, produksi cabai Kota Malang mencapai sekitar 3.000 ton per tahun, yang berperan penting menjaga pasokan regional.

“Kita tetap bersinergi dengan daerah lain seperti Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Lumajang agar arus komoditas pangan tetap lancar,” imbuhnya.

Penanaman simbolis juga disertai sosialisasi teknik budidaya cabai kepada kelompok tani, meliputi metode penanaman, pemupukan, serta pengendalian hama ramah lingkungan.

Bank Indonesia menilai, dukungan terhadap sektor pangan lokal merupakan bagian dari komitmen menjaga stabilitas harga dan ketahanan ekonomi daerah.

Dengan program penanaman cabai ini, Pemerintah Kota Malang optimistis harga cabai akan tetap stabil hingga awal 2026, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di wilayah perkotaan. (Ab/Sh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *