Wabup Malang Desak Percepatan Tol Malang Kepanjen, Kunci Akselerasi Ekonomi UMKM dan Kawasan Selatan

CITILIVE – Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan jalan tol Malang–Kepanjen sebagai infrastruktur strategis yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM dan kawasan Malang Selatan. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi dan Rapat Anggota Tahunan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) 2025, yang digelar di Hotel Grand Mercure Malang, Senin (30/6/2025).
Dalam forum yang dihadiri oleh 55 badan usaha jalan tol (BUJT) dan pejabat pusat, Lathifah menyoroti kesenjangan aksesibilitas antarwilayah di Kabupaten Malang yang hingga kini belum terintegrasi secara optimal. Ia menyampaikan bahwa tol penghubung antara Kota Malang dan Kepanjen sangat dibutuhkan, bukan sekadar untuk mobilitas warga, tetapi juga sebagai pengungkit ekonomi daerah. “Kami masih membutuhkan sarana dan prasarana infrastruktur strategis, terutama jalan tol Malang–Kepanjen. Ini penting untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan pemerataan pembangunan di wilayah selatan Kabupaten Malang,” tegas Bu Nyai, sapaan akrab Wakil Bupati.
Menurutnya, keberadaan jalan tol tersebut akan memotong waktu tempuh secara signifikan, memperlancar arus barang dan jasa, serta membuka akses kawasan selatan yang memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, hingga pariwisata.Tol Malang–Kepanjen telah lama masuk dalam pembahasan rencana strategis nasional, namun belum menunjukkan progres signifikan. Dalam kesempatan ini, Wabup Lathifah kembali mendorong agar rencana tersebut dapat diprioritaskan dan direalisasikan secepat mungkin. “Kami berharap dari forum nasional ini ada keputusan nyata untuk mempercepat pembangunan tol tersebut. Ini bukan sekadar proyek, tapi kebutuhan mendasar bagi masyarakat Kabupaten Malang,” tambahnya.
Rakor ATI 2025 juga dihadiri Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian, serta jajaran direktur utama dari holding BUJT dan otoritas keuangan seperti Kepala Kanwil DJPb Jatim, Saiful Islam. Fokus rapat kali ini adalah menyelaraskan arah kebijakan jalan tol nasional dengan kebutuhan daerah dan mendorong investasi yang lebih merata. Dengan konektivitas yang lebih cepat, Pemkab Malang optimistis kawasan Kepanjen dan Malang Selatan akan semakin terbuka terhadap arus investasi, serta mendongkrak daya saing UMKM lokal. “Semoga dari rapat ini muncul keputusan konkret. Akses tol Malang–Kepanjen adalah harapan masyarakat kami, dan kami menanti langkah nyata dari pusat,” pungkas Lathifah.