Universitas Negeri Malang Raih Penghargaan Badan Publik Informatif Terbaik Tiga Kali Berturut-turut

CITILIVE– Universitas Negeri Malang (UM) kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih predikat Badan Publik Informatif Terbaik I untuk kategori Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Penghargaan ini menjadi yang ketiga kalinya secara berturut-turut bagi UM.
Pada penilaian tahun ini, UM memperoleh skor 98,97, sedikit lebih tinggi dibandingkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan 98,92 dan Universitas Airlangga (Unair) dengan 98,77. Selain itu, UM juga dianugerahi penghargaan Arkaya Wiwarta Prajanugraha atas dedikasi dalam keterbukaan informasi publik.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua Komisi Informasi Pusat, Dr. Donny Yusgiantoro, pada acara Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024 yang digelar di Hotel Movenpick, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Pengakuan atas Keterbukaan Informasi Publik
Dr. Donny Yusgiantoro mengungkapkan bahwa penghargaan ini hanya diberikan kepada tiga badan publik terbaik di tingkat nasional, yaitu UM, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Bank BRI. Dari total 363 badan publik yang dipantau, 44,63 persen atau sebanyak 162 badan publik masuk kategori informatif.
Khusus di kategori PTN, dari 149 perguruan tinggi yang dinilai, hanya 35 yang memenuhi kualifikasi Informatif, 5 menuju Informatif, 7 Cukup Informatif, 8 Kurang Informatif, dan 94 Tidak Informatif.
Menurut Donny, badan publik yang dinilai kurang atau tidak informatif akan dilaporkan kepada Presiden dan DPR RI, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.
Pernyataan Rektor UM
Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Menurutnya, capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh civitas akademika UM dan menjadi awal untuk menciptakan institusi yang lebih baik.
“Keterbukaan adalah kunci utama dalam masyarakat modern. Melalui keterbukaan, kepercayaan dapat terbangun, baik di internal UM maupun di kalangan masyarakat umum,” ujarnya.
Hariyono menambahkan bahwa UM terus berkomitmen untuk menjadi institusi inklusif yang terbuka terhadap publik, sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan regulasi yang berlaku.
Transformasi menuju Organisasi Modern
Dilansir dari Kompas, Hariyono menjelaskan bahwa keterbukaan informasi publik tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga menjadi fondasi transformasi institusi. UM berupaya mewujudkan perubahan dari institusi yang cenderung tertutup menjadi lebih terbuka, demokratis, dan humanis.
“Ilmu pengetahuan hanya bisa berkembang dalam lingkungan yang terbuka. Institusi yang sehat adalah institusi yang memungkinkan meritokrasi tumbuh,” jelasnya.
Ia berharap penghargaan dari Komisi Informasi Pusat ini dapat memotivasi UM untuk terus mempraktikkan prinsip keterbukaan informasi publik, sekaligus mendorong masyarakat menuju budaya yang lebih terbuka dan bertanggung jawab.
Acara penganugerahan keterbukaan informasi publik ini juga memberikan penghargaan kepada berbagai kategori, termasuk kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, dan partai politik.