Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
19/04/2025
CITILIVE

Universitas Brawijaya Kukuhkan Delapan Profesor dari Beragam Bidang Ilmu

Selli
  • Januari 31, 2025
  • 2 min read
Universitas Brawijaya Kukuhkan Delapan Profesor dari Beragam Bidang Ilmu

CITILIVE Universitas Brawijaya (UB) Malang secara resmi mengukuhkan delapan guru besar dari berbagai disiplin ilmu dalam sebuah acara yang berlangsung di Gedung Samantha Krida pada Kamis (30/1/2025).

Kedelapan profesor yang dikukuhkan tersebut mencakup bidang ilmu yang beragam, antara lain Prof. Aulia Fuad Rahman dalam Kebencanaan Lingkungan dan Emisi Vulkanik, Prof. Ahsan di Ilmu Keperawatan, serta Prof. Aida Sartimbul pada Ilmu Oseanografi Perikanan dan Dinamika Ekosistem Laut.

Selain itu, terdapat Prof. Ani Budi Astuti dalam Ilmu Statistika Bayesian Kesehatan, Prof. Aulia Fuad Rahman di bidang Akuntansi Keuangan Pelaporan Korporat, serta Prof. Barlah Rumahyati pada Ilmu Kimia Analitik Lingkungan. Dua lainnya adalah Prof. Solimun di bidang Statistika Manajemen dan Prof. Syahrul Kurniawan yang menggeluti Ilmu Manajemen Agroforestri dan Kesuburan Tanah.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Aulia Fuad Rahman memperkenalkan model pelaporan bernama SDGs-Based Integrated Reporting Objectives (SIRO). Model ini mengintegrasikan laporan terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dengan laporan keuangan perusahaan.

“Konsep SIRO bertujuan untuk memberikan informasi holistik tentang kinerja korporasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) kepada para pemangku kepentingan,” ujar Prof. Aulia.

Ia menjelaskan bahwa laporan keuangan biasanya ditujukan untuk investor dan kreditur, dengan fokus pada kinerja jangka pendek dan evaluasi historis. Di sisi lain, laporan ESG mencakup dimensi jangka panjang yang menyasar seluruh pemangku kepentingan.

“Laporan ESG sering mendapat kritik karena sifatnya sukarela dan tidak terintegrasi dengan laporan keuangan,” tambahnya. Model SIRO dirancang agar perusahaan tidak hanya fokus pada aspek keuangan, tetapi juga memperhatikan isu sosial dan lingkungan.

Dilansir dari Antara News, Prof. Syahrul Kurniawan memaparkan gagasan sistem RaSaBATI (Rancang Bangun Sistem Agroforestri dan Iklim) untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Model ini bertujuan menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:  Aksi Gagal Seorang Mahasiswa Malang Bunuh Diri di Jembatan Suhat, Diduga Lantaran Terlilit Biaya Kuliah

“Sistem ini mempertimbangkan tata kelola sosial, ekonomi, dan lingkungan, dengan dukungan penuh dari pemerintah melalui kebijakan yang mendukung agroforestri dalam kawasan hutan sosial,” jelasnya.

Ia juga menyoroti dampak negatif alih fungsi hutan dari pepohonan ke tanaman musiman. Menurutnya, meskipun memberikan manfaat ekonomi jangka pendek bagi masyarakat, praktik ini mempercepat perubahan iklim, meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, serta menurunkan kesuburan tanah.

“Penggantian tanaman hutan dengan tanaman semusim perlu ditinjau ulang agar tidak menyebabkan kerusakan yang lebih besar,” tegas Prof. Syahrul.

Dengan pengukuhan delapan profesor ini, Universitas Brawijaya terus menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan gagasan dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.