Universitas Brawijaya Kembalikan Kelebihan UKT Maba Jalur SNBP
CITILIVE – Universitas Brawijaya (UB) akan mengembalikan kelebihan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru (Maba) yang masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), yang saat ini sedang dalam proses registrasi.
Wakil Rektor 2 UB, Prof. Dr. M. Ali Syafaat, dalam keterangannya secara daring di Malang, Jawa Timur, pada Selasa menyatakan bahwa mahasiswa baru jalur SNBP tahun 2024 yang telah membayar UKT di atas nominal maksimal kelompok tertinggi pada tahun 2023, selisihnya akan disaldokan untuk pembayaran UKT pada semester berikutnya.
“Mahasiswa baru jalur SNBP tahun 2024 yang telah membayar UKT pada kelompok tertentu dengan nominal lebih rendah dari nominal pada kelompok yang sama di tahun 2023, tetap diberlakukan nominal UKT 2024, sehingga tidak ada kekurangan pembayaran,” jelas Prof. Ali Syafaat.
Dilansir dari antaranews.com, Hal ini merupakan tindak lanjut dari pembatalan UKT berdasarkan Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 0511/E/PR.07.04/2024 tertanggal 27 Mei 2024.
Prof. Ali Syafaat mengungkapkan bahwa sekitar 75 persen mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNBP, sebanyak 3.662 orang, telah melakukan pembayaran UKT yang diberlakukan pada tahun 2024. Jika terdapat kelebihan, maka akan disaldokan untuk pembayaran UKT semester berikutnya.
Untuk mahasiswa baru jalur SNBP tahun 2024 yang belum melunasi UKT, mereka harus melakukan pembayaran sesuai dengan kelompok UKT yang telah ditetapkan. Namun, untuk kelompok UKT yang melebihi maksimal UKT 2023, tagihan akan diubah menjadi sama dengan nominal maksimal UKT tahun 2023.
Selain itu, penentuan kembali kelompok UKT bagi mahasiswa baru jalur SNBP tahun 2024 akan dilakukan menggunakan kelompok UKT 2023 yang akan berlaku mulai semester kedua (semester 2).
“Proses ini adalah masa transisi bagi mahasiswa baru jalur SNBP 2024. Saat ini juga sedang berproses penghitungan ulang UKT bagi seluruh mahasiswa baru, baik jalur SBMPTN maupun Mandiri,” tambahnya.
Prof. Ali Syafaat menegaskan bahwa proses penentuan kelompok UKT tidak mengalami perubahan dan standarnya tetap mengacu pada UKT 2023.
