Unisma Rombak Total Kurikulum
MalangPost.id– Banyak kiai yang mengucapkan selamat ke Universitas Islam Malang (Unisma). Bahkan, Gus Muwafik mengirim ucapan selamat lewat WA ke rektor. “Sejarah baru bagi Unisma.” Itu semua atas keberhasilan Unisma meraih peringkat 44 klasterisasi Kemendikbud, pertengahan Agustus lalu. “Kata-kata itu menurut saya mempunyai makna yang dalam, dan motivisai tinggi yang luar biasa dari seorang kiai besar di negeri ini,” ujar Prof Dr H Maskuri MSi, Rektor Unisma.
Sejalan dengan itu, mau tidak mau, kita harus terus berikhtiar. Sekarang Unisma sedang merombak besar-besaran kurikulum . Mulai menyusun program unggulan masing-masing program studi (prodi). Unggulan-unggulan ini menjadi daya saing sebagai upaya untuk melejitkan Unisma di program merdeka belajar. “Tidak lagi rekonstruksi. Kalau rekonstruksi kan pembenahan-pembenahan. Tetapi perombakan total. Mata kuliah-mata kuliah kami susun dengan markettable. kami
sedang melongok untuk memiliki daya saing global. Bukan lagi nasional,” kata Prof Dr H Maskuri MSi.
Tetapi yang menjadi perhatian utama tetap kearifan lokal. Juga pada tingkat nasional dan internasional. Menurutnya, sistem pembelajaran di Unisma ke depan tidak lagi banyak di kelas. Kelas hanya bagaian dari sebuah proses besar di dalam perkuliahan. Karena 50 persen kuliahnya nanti ada di industri atau lembaga mitra, sesuai bidang displin ilmunya. Sedang 50 forum discussion grup (FGD) di dalam kelas.
“Kami sudah membuka diri untuk perguruan tinggi lain mengambil 2 semester di sini. Ada kurikulum yang secara khusus kita kemas. Bahwa mahasiswa kita yang di dalam lebih tertarik mengambil di dalam dari pada di luar negeri. Demikian juga yang dari luar negeri akan teratrik mengambil di Unisma,” paparnya.
Diungkapkan Maskuri, saat ini suluruh fakultas didorong untuk memliki kemitraan. Menggandeng alumni-alumni yang sudah sukses sebagai tempat magang mahasiswa. Kampus ini sekarang juga sedang gencar melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi luar negeri, meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Untuk joint kurikulum, joint reaserch, pertukaran mahasiswa, dan lainnya. Bahkan, mahasiswa Unisma juga diorong untuk praktik lapangan, KKN, penulisan karya ilmiah di luar negeri bersama-sama dengan perguruan tinggi mitra. “Ini yang kami lakukan dalam perombakan di kampus merdeka. Jadi berbagai langkah kami lakukan,” papar Maskuri.
Perombakan ini menjadi kunci utama untuk meraih sebuah ranking. Karena tahun ini lebih komprehensif, mulai input, proses output, semua tergambar di dalam perangkingan PT tingkat nasional. Saat ini, Unisma menyiapkan 7 prodi untuk akreditasi internasional. Juga gencar usulkan guru besar. Saat ini ada 9 orang yang diusulkan. Satu nama sudah final di Jakarta dan 8 orang masih di LP2 Dikti Jatim. Hingga 2023 dipersiapkan 42 orang untuk menjadi guru besar. “Kami telah menjalin kerjasama dengan 117 PT luar negeri dan 270 PT dalam negeri. Juga 87 industri, termasuk perbankan dan lembaga-lembaga publik lainnya,” pungkas Maskuri.(ekn)