UB Tegaskan Dukungan Penuh bagi Palestina Usai PBB Sahkan Deklarasi New York

CITILIVE, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina sekaligus memperjuangkan perdamaian dunia. Sikap ini ditegaskan menyusul keputusan bersejarah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang pada 12 September 2025 mengadopsi Deklarasi New York tentang pengakuan negara Palestina. Dari 193 negara anggota PBB, sebanyak 142 negara menyatakan persetujuan.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, menyampaikan bahwa langkah PBB tersebut menandai babak baru perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan pengakuan penuh di dunia internasional. UB, sebagai perguruan tinggi yang selama ini aktif dalam isu kemanusiaan global, mendukung upaya tersebut melalui jalur akademik, diplomasi kampus, maupun kerja sama internasional.
“Kami di Universitas Brawijaya percaya bahwa perjuangan bangsa Palestina adalah perjuangan kemanusiaan. Dukungan ini sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan di atas dunia,” ujar Prof. Widodo di Malang, Jumat (19/9/2025).

Ia menambahkan, UB akan terus mengintegrasikan isu Palestina ke dalam berbagai agenda kampus, mulai dari kajian akademik, penelitian, hingga program kerja sama internasional. UB juga mendorong mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan solidaritas dan kampanye damai, baik di tingkat nasional maupun global.
Selain itu, UB berencana memperkuat kolaborasi dengan universitas-universitas di Timur Tengah, termasuk Palestina, sebagai bentuk nyata dukungan pendidikan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. “Melalui jalur akademik, kita bisa membantu memperkuat generasi muda Palestina agar mampu membangun bangsanya secara berkelanjutan,” tambahnya.
Deklarasi New York yang disahkan PBB bukan hanya menjadi tonggak penting bagi perjuangan diplomatik Palestina, tetapi juga menimbulkan harapan baru di tengah konflik berkepanjangan. Meski belum seluruh negara anggota PBB memberikan pengakuan, jumlah 142 negara yang mendukung dianggap sebagai mayoritas signifikan.
Indonesia sendiri, sejak awal, konsisten berada di garis depan mendukung Palestina. UB menegaskan bahwa sikap ini senafas dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada perdamaian dunia.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB, Dr. Setiawan Noerdajasakti, SH., MH., menambahkan bahwa kampus juga akan memfasilitasi berbagai forum mahasiswa untuk menyalurkan dukungan. “Kami ingin UB menjadi pusat kajian sekaligus wadah aspirasi bagi gerakan kemanusiaan internasional. Palestina adalah isu yang akan selalu kami dukung,” katanya.
Dukungan UB ini juga mendapatkan sambutan positif dari mahasiswa. Organisasi intra kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), menyatakan siap melanjutkan gerakan solidaritas Palestina melalui berbagai kegiatan, mulai dari penggalangan dana, diskusi publik, hingga aksi damai.
Dengan dukungan akademik, diplomasi kampus, serta gerakan mahasiswa, UB berharap perjuangan rakyat Palestina dapat segera berujung pada terwujudnya negara merdeka yang berdaulat, hidup damai berdampingan dengan bangsa-bangsa lain. (Ab)
1 Comment
IB
Comments are closed.