Tutup Program Samdesgotro di Gedangan, Bupati Sanusi Tegaskan Pentingnya Sinergi dan Hasil Nyata Pembangunan Desa

CITILIVE – Program Sambang Desa Gotong Royong Bangun Desa (Samdesgotro) resmi ditutup di Kecamatan Gedangan, Kamis (17/7/2025). Dalam kunjungan terakhirnya di kecamatan ke-33, Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M., menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Mengawali agenda, Bupati meresmikan destinasi wisata Gunung Gede di Desa Sumberejo. Ia berharap kawasan tersebut dapat menjadi salah satu penopang jalur wisata menuju Jalur Lintas Selatan (JLS). “Sektor wisata menjadi fokus pembangunan daerah dalam RPJMD. Jalur Gondanglegi–Balekambang ditargetkan rampung pada 2026 untuk mendukung akses pendidikan, kesehatan, dan pariwisata,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup turut mendukung pengembangan Gunung Gede melalui program pemulihan ekosistem, penanaman pohon, hingga pemanfaatan aplikasi m-water bagi kelompok pengawas masyarakat (Pokmaswas).
Agenda dilanjutkan dengan kunjungan ke sejumlah titik potensi desa, di antaranya sentra batik khas Sumberejo (Batik Sujo), UMKM olahan kue pluntir di Desa Segaran, hingga unit penggemukan sapi di Desa Girimulyo. Bupati menyatakan dukungan penuh terhadap UMKM agar “naik kelas” melalui peningkatan kualitas produk, kemasan, digitalisasi pemasaran, dan bantuan peralatan produksi.
“Semua OPD harus memastikan program pembangunan memiliki dampak nyata. Jangan hanya sekadar menggugurkan kewajiban dan menghabiskan anggaran,” ujar Bupati Sanusi saat memberikan evaluasi pelaksanaan Samdesgotro di seluruh kecamatan.
Kegiatan ditutup dengan penanaman nilai konservasi di kawasan Pantai Tanjung Penyu. Didampingi jajaran Forkopimda, termasuk Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo PS, Wakil Ketua DPRD Malang Sudarman, dan H. Kholiq, Bupati melepas 50 tukik hasil konservasi masyarakat ke laut lepas. Potensi bahari ini, menurutnya, perlu dikembangkan sebagai destinasi ekowisata berbasis kearifan lokal.
Bupati juga menegaskan kembali prinsip kerja 5K yang menjadi fondasi etos kerja ASN Kabupaten Malang. “Kerja Keras, Kerja Ikhlas, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Prestasi itu yang saya tuntut dari seluruh perangkat daerah. Bahkan sekarang prinsip ini sudah diadopsi oleh Kementerian Ekraf,” pungkasnya.
Program Samdesgotro sendiri digagas untuk menghadirkan pemerintah secara langsung di tengah masyarakat desa, menyerap aspirasi warga, serta memetakan potensi dan tantangan pembangunan dari lapangan secara konkret.