Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
19/10/2025
CITILIVE

Tuntaskan Masalah Banjir, Wali Kota Malang Kebut Pekerjaan Drainase di 34 Titik Rawan

rifamahmudah
  • Oktober 5, 2025
  • 3 min read
Tuntaskan Masalah Banjir, Wali Kota Malang Kebut Pekerjaan Drainase di 34 Titik Rawan

CITILIVE, MALANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berpacu menuntaskan persoalan banjir dan genangan air yang setiap musim hujan menghantui warga. Melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), Pemkot kini fokus menyelesaikan proyek perbaikan drainase di 34 titik rawan banjir yang tersebar di seluruh wilayah kota.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menyampaikan bahwa progres pekerjaan fisik sudah mencapai 65,66 persen dan ditargetkan rampung pada akhir November 2025.

“Kami tekankan kepada seluruh rekanan agar pekerjaan selesai tepat waktu sesuai surat perintah kerja (SPK). Tidak boleh ada sisa pekerjaan yang mengganggu kenyamanan masyarakat,” ujar Dandung, Minggu (5/10/2025).

Fokus di Ruas Jalan Utama

Pekerjaan drainase mencakup sejumlah ruas vital seperti Jalan Raya Langsep, Jalan IR Rais, Jalan Janti, dan Jalan Arjuno, serta beberapa titik lain yang dikenal sering tergenang. Proyek ini menjadi bagian dari program penataan sistem drainase terpadu Kota Malang, dengan fokus pada peningkatan kapasitas saluran dan penyambungan antar-outlet agar aliran air lebih lancar menuju sungai.

“Contohnya di Jalan IR Rais. Sebelumnya air dari Pasar Kasin mengalir ke arah Tanjungrejo. Sekarang kami sudet langsung ke Sungai Sukun agar lebih cepat,” terang Dandung.

Untuk Jalan Raya Langsep, pekerjaan tahun ini merupakan lanjutan proyek 2021 yang sempat tertunda akibat efisiensi anggaran. Kini, saluran tersebut disambungkan ke Sungai Metro di Jalan Jupri, diharapkan mampu mengatasi genangan yang kerap terjadi di kawasan sekitarnya.

Strategi Kerja Dua Waktu

Mengingat sebagian besar ruas jalan tergolong sempit dan padat lalu lintas, DPUPRPKP menerapkan sistem kerja dua shift yaitu pagi dan malam hari. Pekerjaan malam diprioritaskan di ruas-ruas sibuk seperti Janti, IR Rais, dan Arjuno, untuk meminimalkan gangguan aktivitas warga.

Baca Juga:  Kembalinya Arema ke Kanjuruhan Berujung Nestapa: Tiga Gol Bersarang, Suporter Murka, Bus Persik Dilempari

“Selain itu, kami juga memperketat pengawasan lapangan. Ada dua lokasi yang sempat mendapat penolakan warga karena akses rumah terganggu, tapi semua sudah diselesaikan lewat musyawarah dan berita acara kesepakatan,” jelasnya.

Untuk mempercepat progres, DPUPRPKP menambah armada alat berat, termasuk dua unit ekskavator tambahan.

Sistem Terpadu untuk Atasi Genangan

Menurut Dandung, proyek drainase ini bukan sekadar pekerjaan infrastruktur fisik, tetapi bagian dari visi besar Pemkot Malang membangun sistem drainase terintegrasi di seluruh wilayah kota. Dengan saluran yang tersambung hingga titik outlet utama, diharapkan aliran air hujan dapat mengalir optimal tanpa menimbulkan luapan.

“Tekad kami jelas, bagaimana drainase Kota Malang bisa terhubung satu sama lain dan banjir bisa tuntas. Kami ingin warga benar-benar terbebas dari genangan air,” tegas Dandung.

Selain 34 titik yang sedang dikerjakan tahun ini, DPUPRPKP juga telah memetakan 23 titik tambahan di 57 kelurahan yang masih berpotensi menimbulkan genangan saat curah hujan tinggi. Semua titik tersebut akan masuk dalam rencana lanjutan tahun anggaran 2026. (Ab)