Training of Trainer (ToT) Agen Literasi Keuangan Babinsa dan Bhabinkamtibmas se-Kota Malang
CITILIVE- Hingga saat ini tingkat inklusi keuangan warga Kota Malang sebesar 86 persen, sedangkan literasi keuangannya diangka 69 persen. Meski terlihat baik, namun disinyalir masih banyak warga yang menjadi korban penawaran investasi dan pinjaman ilegal. Persyaratan yang mudah, proses cepat dan pendapatan tinggi dalam waktu singkat adalah faktor yang menjadi pemicu kejadian tersebut.
Melansir Malangkota.go.id, Hal ini disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri usai membuka Training of Trainer (ToT) Agen Literasi Keuangan Babinsa dan Bhabinkamtibmas se-Kota Malang di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Selasa (6/6/2023). Menurutnya, dengan melibatkan 110 Babinsa dan 200 Bhabinkamtibmas ini sebagai upaya OJK untuk membendung terjadinya investasi dan pinjaman ilegal.
Dijelaskan Sugiarto, hampir tiap hari di institusi yang dipimpinnya menerima pengaduan terkait penipuan berkedok investasi dan pinjaman ilegal. Dengan melibatkan jajaran TNI – Polri ini diharapkan dapat menekan dan mencegah masyarakat terjebak dalam berbagai modus penipuan keuangan. Termasuk juga berbagai kejahatan dan penipuan lain terutama yang via daring.
“Yang namanya program literasi itu tidak bisa hanya dilakukan oleh OJK saja, tetapi dilakukan oleh semua lapisan masyarakat termasuk juga bapak-bapak kita dan ibu yang tergabung dalam Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Mereka yang langsung berinteraksi dengan masyarakat, ketemu langsung dengan masyarakat. Kalau kami paling sekali-sekali saja ketemu, sehingga jarak itu akan menjadi lebih efektif dan lebih efisien untuk mengomunikasikan informasi mengenai kejahatan di lembaga jasa keuangan,” urainya.
Masih adanya korban pinjaman dan investasi ilegal ini, Sugiarto mengatakan bukan karena warga tidak mengerti tapi terkadang karena tidak tahu harus mengadu atau melapor kemana. Sehingga keberadaan Babinsa dan Bhabinkamtibmas ini akan menjadi agen atau kepanjangan tangan OJK di masyarakat. Program ini sekaligus tindak lanjut kerjasama OJK dengan Mabes TNI dan Bareskrim Polri dalam penguatan satgas waspada investasi.
Program ToT inipun mendapat sambutan yang positif dari Kepala Staf Kodim 0833 Kota Malang, Mayor Arm Chairul Effendy. Pasalnya, dengan alasan keterpurukan ekonomi sering menjadi alasan klasik masyarakat untuk mengambil jalan pintas dengan melakukan pinjaman ke lembaga keuangan yang legalitasnya belum jelas.
“Saya sangat mendukung ini. Jangankan masyarakat, Babinsa saja kadang belum tahu. Untuk penipuan-penipuan online maupun tentang keuangan untuk investasi bodong mereka tidak tahu. Maka harapan kami dengan adanya ini mereka tahu dan mereka bisa menularkan kepada masyarakat agar masyarakat kita paham dan tidak gampang tertipu dengan investasi-investasi yang menjanjikan,” pungkasnya. (say/yon)