TPA Tlekung Disiapkan Jadi Proyek Zero Waste Nasional, DLH Kota Batu Siapkan Regulasi Khusus Sampah Horeka

CITILIVE — TPA Tlekung di Kota Batu mendapat perhatian nasional usai kunjungan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Hanif Faisol Nurofiq, pada Selasa (16/7). Lokasi tersebut dinilai potensial menjadi proyek percontohan zero waste nasional, dengan skema pengelolaan berbasis lingkungan dan partisipatif.

Dalam kunjungannya, Hanif menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Pemkot Batu yang secara bertahap mulai menerapkan prinsip pengurangan sampah sejak dari sumbernya, termasuk melalui edukasi, digitalisasi, dan penguatan infrastruktur. “TPA Tlekung bisa jadi model pengelolaan sampah terpadu di kota wisata. Ini bisa direplikasi secara nasional, tentu dengan peran semua pihak,” ujar Hanif.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Dian Fachroni, menambahkan bahwa salah satu tantangan terbesar saat ini adalah produksi sampah dari sektor horeka (hotel, restoran, katering) yang jumlahnya terus meningkat, terutama di musim liburan. “Sejauh ini pengelolaan sampah horeka masih ditangani pihak ketiga melalui rekanan masing-masing pelaku bisnis. Ke depan, semua produksi sampah baik organik maupun anorganik akan dikelola secara mandiri. Kami sedang menyiapkan regulasinya dan dipastikan berlaku mulai tahun ini,” tegas Dian, saat ditemui usai giat di Balai Among Tani Kota Batu (16/7).

Selain regulasi, DLH juga memperkuat kapasitas TPS-3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) dan mulai merancang pengadaan big sel komposter tahap dua, mengingat sebagian besar sampah horeka adalah sampah organik sisa makanan. “Secara kuantitas memang paling banyak berasal dari sisa makanan. Ini yang harus segera dikelola dengan pendekatan terintegrasi,” tambahnya. Kunjungan KLHK ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda dan jajaran Pemkot Batu, termasuk Wali Kota Nurrachman dan Wakil Wali Kota Helly Santoso.
Sinergi lintas institusi menjadi bekal utama menuju status Kota Batu Bebas Sampah pada 2030.Dengan tagline “Be Hero for Zero (Waste)”, gerakan pengelolaan sampah ini diharapkan menjadi role model nasional dimulai dari kota kecil, tapi berdampak besar bagi ekosistem Indonesia yang lebih lestari. (Ab)