Tampilkan 111 Penari Topeng Malang, SMPK Santa Maria 1 Gaungkan Semangat Pancasila Lewat Budaya Lokal

CITILIVE – Sebanyak 111 siswa SMPK Santa Maria 1 Kota Malang tampil memukau dalam peringatan Hari Lahir Pancasila dan Hari Jadi ke-111 Kota Malang, dengan membawakan Tarian Topeng Malang secara massal di hadapan Wali Kota Malang dan tamu undangan, Selasa (3/6/2025).
Aksi panggung yang menggugah ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan juga bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diterapkan sekolah dalam kurikulum merdeka. “Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal nilai-nilai Pancasila secara teori, tapi juga menghidupinya melalui budaya lokal,” ujar Kepala Sekolah SMPK Santa Maria 1, Kristina Damayanti, seusai upacara di halaman Balai Kota Malang.

Menurut Kristina, seni tradisi seperti Tari Topeng Malang adalah bagian penting dari identitas dan nilai luhur bangsa yang selaras dengan semangat Pancasila. Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya belajar mencintai kebudayaan sendiri, tetapi juga belajar tentang gotong royong, tanggung jawab, dan nasionalisme sejak dini. “Melestarikan budaya lokal sangat penting bagi anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang menghargai warisan leluhur dan bangga menjadi bagian dari Indonesia,” tegasnya.
Penampilan 111 siswa ini dipersiapkan secara khusus sebagai bentuk penghormatan atas usia ke-111 Kota Malang, sekaligus menandai semangat generasi muda dalam menjaga keberlanjutan budaya di tengah arus modernisasi yang deras. Upacara Hari Lahir Pancasila tahun ini menjadi panggung kolaborasi nilai dan ekspresi, di mana semangat nasionalisme bertemu dengan kekayaan lokal. Tarian tradisional yang dibawakan pelajar SMP ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk jajaran Pemerintah Kota Malang.

Acara yang berlangsung khidmat ini menegaskan bahwa pendidikan karakter dan pelestarian budaya bisa berjalan seiring, terutama jika difasilitasi melalui kurikulum yang adaptif dan partisipatif seperti P5.Dengan langkah ini, SMPK Santa Maria 1 Kota Malang menunjukkan bahwa membumikan Pancasila tidak selalu harus melalui pidato panjang cukup lewat gerakan, tarian, dan kecintaan terhadap budaya sendiri. (Ab)