Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
29/03/2024
CITILIVE

Subariyah, Guru Tegas Yang Tak Mungkin Dilupakan Muridnya

  • September 17, 2020
  • 2 min read
Subariyah, Guru Tegas Yang Tak Mungkin Dilupakan Muridnya

Malangpost.id- Guru, merupakan suatu profesi yang sangat mulai.
Bagaimana tidak, kesabaran seseorang Guru, ternyata mampu mencetak
berbagai generasi penerus bangsa yang handal dan berkarakter.

Itu yang dialami oleh Subariyah, salah satu Guru di SDN
Geluran, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Meski dikenal oleh muridnya sebagai Guru yang keras dan
tegas, ternyata Subariyah memiliki tujuan tersendiri dalam karakter
belajar mengajar yang ia berlakukan, dan terbukti subariyah mampu
mencetak karakter dari salah seorang prajurit di Kodam V/Brw.

“Widodo ini (Pangdam, red) kalau gak salah lulusan tahun 1975. Memang, waktu itu anak SD jaman dulu dengan sekarang bedanya jauh sekali,” ujar wanita kelahiran Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini usai menyambut kunjungan kerja Pangdam V/Brawijaya di SDN Geluran. Selasa, 15 September 2020.

Wanita berusia 71 tahun itu mengungkapkan jika Mayjen TNI
Widodo, merupakan sosok murid pendiam diantara murid-murid lainnya.
“Dia itu tidak nakal. Pendiam, suka usil sama teman-temannya. Sering
saya setrap, biar disiplin maksud saya. Nakalnya tidak, anaknya pintar
dan baik,” ketusnya.

Tak tanggung-tanggung, tujuh saudara Pangdam pun pernah
menjadi anak didik Subariyah di SDN 2 Geluran yang pada saat itu bernama
SD Kalijaten. “Tujuh orang, murid saya semua,” ungkapnya.

Sementara itu dalam sambutannya dihadapan Guru dan Kepala
Sekolah SDN setempat, Pangdam mengungkapkan jika dirinya sangat
bersyukur dengan cara belajar mengajar di SD tersebut, kala itu.

Jenderal bintang dua kelahiran Kabupaten Sidoarjo itu
mengungkapkan jika selama menempuh pendidikan di bangku Sekolah Dasar,
banyak pengalaman dan pelajaran yang ia terima, salah satunya tentang
karakter dan mental.

“Tapi terima kasih Ibu dan Bapak Guru, beliau-beliau
inilah pejuang kita. SD menurut saya, ini adalah dasar pondasi yang
dituntun harus karakternya dikuatkan,” ujarnya. “Kalau di SD ini
sudah mulai tidak bagus karakternya, saya yakin ke depannya tidak baik
juga,” imbuhnya.