Stunting Kabupaten Malang Turun Jadi 17,9%, Program Inovatif Dinkes Diganjar Apresiasi

CITILIVE – Pemerintah Kabupaten Malang mencatat capaian signifikan dalam penanganan stunting. Melalui ajang Penilaian Kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2024, yang digelar secara daring, Pemkab Malang memaparkan keberhasilannya menurunkan prevalensi stunting dari 22,6% menjadi 17,9%. Penilaian ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, dari Ruang Rapat Anusapati. Ia didampingi oleh Sekretaris Daerah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Ivan Drie, serta sejumlah kepala perangkat daerah, mitra, dan stakeholder lintas sektor.
Evaluasi Panelis Fokus pada 8 Aksi Strategis
Penilaian ini menyoroti delapan aksi konvergensi stunting, meliputi:
1. Analisis situasi
2. Perencanaan kegiatan
3. Rembuk stunting
4. Regulasi kepala daerah
5. Pembinaan KPM
6. Perbaikan sistem data
7. Pengukuran dan publikasi data stunting
8. Review kinerja tahunanPanelis dari BKKBN Provinsi Jawa Timur, Bappeda, Dinas Kesehatan, Kominfo, dan kalangan akademisi mengevaluasi capaian, efektivitas program, serta keberlanjutan inovasi di Kabupaten Malang.
Program Inovatif Dapat Apresiasi
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Ivan Drie, memaparkan bahwa penurunan angka stunting tak lepas dari berbagai pendekatan terintegrasi dan berbasis inovasi. “Kami fokus pada pendekatan pencegahan berbasis edukasi, pelayanan gizi terintegrasi, dan pemanfaatan teknologi informasi untuk memantau tumbuh kembang anak,” ujar Ivan.
Beberapa program unggulan yang mendapat perhatian dalam penilaian ini antara lain:
• Mobil layanan gizi keliling yang menjangkau desa terpencil
• Digitalisasi Posyandu untuk pendataan real-time
• Intervensi pangan lokal melalui gerakan “Seribu Telur untuk Balita Gizi Buruk”.
• Pemberdayaan kader dan ibu hamil dalam pola asuh dan pemberian makanan bergizi.
Target Nasional Diupayakan Tercapai Lebih Cepat
Kabupaten Malang menargetkan angka stunting di bawah 14% pada 2026, sejalan dengan target nasional. Untuk itu, TPPS terus memperkuat kolaborasi lintas sektor mulai dari tingkat desa, puskesmas, hingga kabupaten. Wakil Bupati Malang menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat: “Capaian ini hasil kerja keras bersama. Terima kasih atas dukungan dan dedikasi semua perangkat daerah. Kita optimis bisa jadi yang terbaik di Jawa Timur,” ujar Wabup Lathifah.
Dengan capaian penurunan angka stunting yang signifikan dan inovasi program yang mendapat apresiasi panelis, Kabupaten Malang terus menunjukkan komitmen dalam mendukung Indonesia Bebas Stunting. Kinerja TPPS ini sekaligus memperkuat posisi Kabupaten Malang sebagai daerah percontohan penanganan gizi anak. (Ab)