Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
21/09/2024
CITILIVE

Simba Asia dan Nasi Tiga Beras: Inovasi Kota Malang dalam Mengoptimalkan Potensi Siswa Berkebutuhan Khusus

Selli
  • Juli 31, 2024
  • 3 min read
Simba Asia dan Nasi Tiga Beras: Inovasi Kota Malang dalam Mengoptimalkan Potensi Siswa Berkebutuhan Khusus

CITILIVE – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang terus berupaya memberikan pelayanan yang inklusif dan optimal untuk siswa berkebutuhan khusus. Upaya ini diwujudkan melalui dua inovasi, yaitu Sinau Mandiri Bersama Anak Satwimaba Istimewa (Simba Asia) di SMPN 2 dan Layanan Siswa Istimewa Galas Berwirausaha (Nasi Tiga Beras) di SMPN 13.

Kedua inovasi ini didesain untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran diferensiasi bagi siswa berkebutuhan khusus, dengan berpedoman pada kurikulum nasional Merdeka Belajar. Program Simba Asia dan Nasi Tiga Beras berupaya membantu siswa berkebutuhan khusus agar dapat berkembang secara optimal dan mandiri.

Program Simba Asia di SMPN 2 Kota Malang

Kepala SMPN 2 Kota Malang, Riatiningsih, menjelaskan bahwa program Simba Asia mulai diterapkan pada 2023. Setelah asesmen, sekolah mengidentifikasi 17 siswa istimewa yang memerlukan pendampingan khusus, mencakup kebutuhan seperti tunagrahita, slow learner, gangguan belajar spesifik, intellectual disability, dan underachiever.

Riatiningsih menekankan bahwa program ini bertujuan memfasilitasi dan mengoptimalkan potensi siswa istimewa melalui pembelajaran berdiferensiasi dan bermakna, agar mereka dapat menjadi pribadi yang mandiri. Dua pendekatan utama yang diterapkan adalah pembekalan kemandirian dan peran Sahabat Siswa.

Dalam pembekalan kemandirian, siswa dilatih untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang mungkin dianggap sederhana oleh orang lain, namun sulit bagi mereka, seperti memasang kancing, menjahit, menggoreng telur, dan menyetrika. Pendekatan Sahabat Siswa melibatkan siswa reguler untuk mendampingi rekan mereka yang berkebutuhan khusus, membantu dalam proses adaptasi sosial dan akademis.

Program ini telah menunjukkan hasil yang signifikan, dengan 82 persen siswa istimewa mencapai rata-rata nilai akademik di atas 80, meningkat dari sebelumnya hanya 20 persen. Persentase guru yang mampu menerapkan pembelajaran diferensiasi juga meningkat dari 15 persen menjadi 73 persen.

Baca Juga:  Pengembangan Kapasitas dan administrasi Kecamatan dan Kelurahan

Program Nasi Tiga Beras di SMPN 13 Kota Malang

Dilansir dari Kompas, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Guru BK SMPN 13 Kota Malang, Sinthian Susan, menjelaskan bahwa inovasi Nasi Tiga Beras sudah ada sejak 2022. Program ini mengajarkan materi kewirausahaan kepada siswa berkebutuhan khusus, melatih mereka dalam produksi barang seperti telur asin dan beternak ayam ras.

Nasi Tiga Beras bertujuan membangun kepercayaan diri siswa inklusi dan memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan potensi diri. Program ini menggabungkan asesmen diagnostik non-kognitif berupa tes psikologi serta identifikasi bakat dan minat untuk menggali potensi kewirausahaan siswa.

Dukungan dan Komitmen

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menegaskan bahwa kota ini berkomitmen memberikan pelayanan yang setara bagi semua siswa, meski ada keterbatasan jumlah guru pendamping khusus (GPK). Inovasi Simba Asia dan Nasi Tiga Beras, adaptasi dari program Jarik Ma’Siti di SMPN 10, telah membantu meningkatkan layanan pendidikan inklusif di Malang.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan dukungan penuh terhadap inovasi-inovasi ini, berharap mereka dapat berkembang dan diapresiasi lebih lanjut. Inovasi ini juga telah mendapat apresiasi dari Kemenpan-RB, dengan masuk 5 Terbaik dalam Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi (PKRI) Pelayanan Publik 2024.

Pemkot Malang terus berkomitmen menciptakan ekosistem inklusif yang berkelanjutan melalui berbagai inovasi layanan publik, seperti Jarik Ma’Siti, BREXIT, layanan pojok braille perpustakaan, dokumen kependudukan braille, dan Libra untuk berbagai perizinan.