Serangan Siber Sasar Pejabat Malang, Diskominfo: Hati-Hati Klik File APK!

CITILIVE, MALANG – Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, dua nomor telepon milik pejabat dan mantan pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang pun mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus serangan siber, terutama file berformat APK yang disebarkan melalui pesan singkat.
Kepala Diskominfo Kota Malang, M. Nur Widianto, membenarkan adanya kasus peretasan tersebut. Menurutnya, kemajuan teknologi digital membuka peluang besar, baik untuk hal positif maupun negatif. “Kalau dimanfaatkan untuk kebaikan tentu bermanfaat, tapi faktanya masih banyak yang menyalahgunakan untuk merugikan orang lain,” ujarnya, Senin (8/9/2025). Diketahui, nomor telepon yang diretas milik Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi dan mantan Kepala BKPSDM Kota Malang Totok Kasianto. Dari nomor tersebut, peretas mengirimkan pesan berupa undangan pernikahan palsu berukuran besar hingga permintaan transfer uang.
Wiwid, sapaan akrab Widianto, menjelaskan salah satu modus paling sering digunakan adalah penyebaran file APK. File itu disusupi program berbahaya yang bisa mencuri data pribadi, mengakses aplikasi perbankan, hingga mengendalikan perangkat korban. “Menyikapi kiriman file APK ini perlu berhati-hati. Jangan dibuka, konfirmasi dulu kepada orang yang bersangkutan lewat nomor atau jalur komunikasi lain,” tegasnya. Ia menambahkan, serangan hacker sulit diprediksi karena pola dan teknik mereka terus berubah. Karena itu, edukasi keamanan digital menjadi langkah penting. “Paling tidak, kami membiasakan pejabat dan staf untuk lebih disiplin, misalnya rajin mengganti password email atau akun pribadi,” jelasnya.
Menurut Wiwid, pejabat publik kerap jadi target karena memiliki nama besar dan jaringan luas. Kondisi itu dimanfaatkan hacker untuk memperdaya masyarakat agar lebih percaya dengan pesan yang dikirim dari nomor mereka.

Tips Pencegahan dari Diskominfo Kota Malang
Diskominfo Kota Malang memberikan sejumlah langkah pencegahan agar masyarakat tidak menjadi korban peretasan:
1. Jangan sembarangan membuka file APK atau tautan mencurigakan yang dikirim via WhatsApp atau SMS.
2. Konfirmasi langsung kepada pengirim melalui jalur komunikasi lain sebelum mempercayai pesan atau permintaan transfer.
3. Rutin mengganti password akun email, media sosial, dan aplikasi penting.
4. Aktifkan verifikasi dua langkah (two-factor authentication) untuk keamanan ganda.
5. Gunakan aplikasi resmi yang diunduh melalui Play Store atau App Store, bukan dari tautan tidak jelas.
6. Perbarui sistem keamanan ponsel secara berkala untuk menutup celah yang bisa dimanfaatkan hacker.
Dengan meningkatnya kasus serangan siber di Kota Malang, masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan tidak mudah percaya pada pesan mencurigakan. “Hacker itu selalu mencari celah. Kalau kita lengah, mereka mudah masuk. Jadi yang utama adalah kehati-hatian,” pungkas Wiwid. (Ab)