Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
12/12/2024
CITILIVE

Sempol di Kepanjen Malang: Camilan Hangat yang Cocok di Musim Hujan

Selli
  • Desember 4, 2024
  • 2 min read
Sempol di Kepanjen Malang: Camilan Hangat yang Cocok di Musim Hujan

CITILIVE Hujan yang turun di sore hari menjadi waktu yang sempurna untuk menikmati sempol, jajanan khas Malang yang populer. Di trotoar Jalan Kawi, Kelurahan Cempokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Sulianto tampak sibuk melayani para pembeli di lapaknya pada Senin (3/12/2024).

Sulianto, seorang pedagang sempol dengan merek dagang “Sempol Favorit,” menjelaskan bahwa penjualannya meningkat saat hujan. “Ketika cuaca hujan, pembeli lebih banyak. Jajanan hangat seperti ini memang cocok,” ungkapnya.

Apa itu Sempol?

Sempol merupakan makanan kaki lima khas Malang yang terbuat dari adonan tepung tapioka, yang diberi campuran daging ayam, sapi, atau telur. Adonan ini dibumbui dengan rempah-rempah, lalu dibentuk menyerupai jempol, ditusuk pada batang bambu, dan digoreng hingga renyah.

Camilan ini biasa disajikan dengan berbagai pelengkap seperti saus tomat, sambal kacang, atau sambal pedas, menyesuaikan selera penikmat.

Asal Usul Sempol

Nama sempol ternyata berasal dari Desa Sempol, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Desa ini berjarak sekitar 42 kilometer dari pusat Kota Malang. Menurut cerita, seorang pedagang kaki lima bernama Pak Man memperkenalkan jajanan ini pada tahun 2014 di Malang. Sejak itu, sempol menjadi populer di berbagai daerah.

Sulianto, yang juga berasal dari Kecamatan Pagak, mengonfirmasi cerita ini. Ia sendiri mulai berjualan sempol sejak 2015.

Keistimewaan Sempol Favorit

Rahasia rasa sempol buatan Sulianto terletak pada proses pembuatannya. Ia mencampur adonan tepung dengan daging sapi yang sudah dihaluskan dan membalurnya dengan tepung terigu berbumbu sebelum digoreng. Untuk penyajian, sambal kacang menjadi pilihan utama bagi para pelanggan.

Sulianto berjualan dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB. Dalam sehari, ia rata-rata menjual hingga 2.000 tusuk sempol, dengan peningkatan hingga 2.500 tusuk saat akhir pekan. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, hanya Rp1.000 per tusuk.

Baca Juga:  Pariwisata Budaya di Madura: Menyaksikan Tradisi Karapan Sapi dan Lomba Dangdut

Musim Hujan dan Jajanan Tradisional

Dilansir dari Kompas, dengan harga yang ramah di kantong dan rasa yang lezat, sempol terus menjadi pilihan favorit masyarakat Kepanjen, terutama di musim hujan. Sensasi hangatnya menjadi teman yang pas untuk menemani suasana dingin.

Sempol bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga bagian dari kekayaan kuliner nusantara yang tetap lestari dan diminati oleh berbagai kalangan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *