Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
21/11/2024
CITILIVE

Seminar Makara dan Prasasti Dinoyo Dibuka Langsung Kepala Dinas Pendidikan Suwardjana

rifamahmudah
  • Mei 31, 2024
  • 3 min read
Seminar Makara dan Prasasti Dinoyo Dibuka Langsung Kepala Dinas Pendidikan Suwardjana

CITILIVE – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang hari ini (29/5/2024) menyelenggarakan seminar makara bertajuk “Makara dan Prasasti Dinoyo: Menapaki Jejak Sejarah Kuno Kota Malang”. Seminar yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suwardjana.

Seminar ini dihadiri oleh 350 guru sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) yang antusias mempelajari sejarah dan budaya Kota Malang.

Dalam sambutannya, Suwardjana menyampaikan bahwa seminar ini merupakan salah satu upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang untuk meningkatkan pengetahuan tentang peninggalan sejarah dan budaya di Kota Malang. “Makara dan Prasasti Dinoyo II merupakan dua peninggalan sejarah penting di Kota Malang yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi,” ujar Suwardjana.
“Seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kedua peninggalan tersebut kepada peserta khususnya para guru”.

Suwardjana juga menegaskan pentingnya pelestarian peninggalan sejarah dan budaya. “Peninggalan sejarah dan budaya merupakan aset bangsa yang harus kita jaga dan lestarikan,” kata Suwardjana.
“Dengan memahami sejarah dan budaya, kita dapat memperkuat identitas bangsa dan meningkatkan rasa nasionalisme.”

Seminar ini menghadirkan para narasumber ternama di bidangnya, yaitu Rakai Hino Galeswangi, M.Pd.
Ia Lahir di Malang, Sekarang sedang menempuh Kuliah S3 di jurusan Arkeologi Universitas Indonesia (UI). Ia juga sebagai Dosen di departemen Sejarah Universitas Islam Internasional Dalwa, Ketua TACB Kota Malang dan PAEI Komda Jatim.

Aktif dalam kajian epigrafi dan arkeologi klasik serta sejarah klasik, serta banyak jurnal ilmiah yang sudah di tuliskan baik tingkat nasional maupun internasional.

Para narasumber memaparkan materi tentang sejarah dan makna simbolis Makara, Prasasti Dinoyo, dan sejarah serta budaya Kerajaan Singosari. Para peserta seminar tampak antusias mengikuti pemaparan materi dari para narasumber.

Baca Juga:  Kadin UMKM Memulai Prospektif Bisnis Online Dan Offline

Para Peserta Seminar Makara Antusias

Salah satu peserta seminar, Didik Wahyudi dari SD Negeri Madyopuro 2 mengaku sangat senang mengikuti seminar ini. “Seminar ini sangat informatif dan membuka wawasan saya tentang Makara dan Prasasti Dinoyo,” ujarnya. “Saya tidak tahu sebelumnya bahwa kedua peninggalan ini memiliki makna sejarah dan budaya yang begitu tinggi.”

Seminar Makara

Yuli Puji dari SMP BSS UB juga berharap agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang lebih sering mengadakan seminar seperti ini. “Seminar ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sejarah dan budaya Kota Malang,” katanya.
Saya harap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat mengadakan seminar seperti ini lebih sering lagi.”

Menanggapi antusiasme Peserta Suwardjana menyatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang akan terus mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan sejarah dan budaya. “Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sejarah dan budaya Kota Malang,” ujar Suwardjana. “Kami akan mengadakan berbagai kegiatan, seperti seminar, workshop, dan pameran.”

Suwardjana juga mengajak semuanya untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah dan budaya di Kota Malang. “Sejarah dan budaya merupakan aset bangsa yang harus kita jaga dan lestarikan,” kata Suwardjana.

Seminar Makara

Suwardjana berharap kedepannya dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang bisa memanfaatkan musium dengan lebih baik lagi seperti meningkatkan kunjungan ke museum untuk anak anak sekolah, meramaikan museum dengan cara mengajak anak anak sekolah untuk berlatih teater, wayang dan gamelan, di Museum harus ada penampilan sendra tari minimal sebulan sekali dan melibatkan kelompok kelompok kesenian yang ada di kota Malang untuk menampilkan di museum.

“Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah dan budaya di Kota Malang agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang”, Tutupnya.