Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
09/05/2025
CITILIVE

Sektor Keuangan Malang Stabil, OJK Catat Pertumbuhan Kredit 12,63% di Awal 2025

rifamahmudah
  • Maret 10, 2025
  • 3 min read
Sektor Keuangan Malang Stabil, OJK Catat Pertumbuhan Kredit 12,63% di Awal 2025

Citilive – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang melaporkan kinerja sektor keuangan yang stabil dan bertumbuh positif di awal tahun ini. Berdasarkan laporan per Januari 2025, penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang meningkat 12,63% menjadi Rp104,8 triliun. Kabupaten Malang menjadi daerah dengan penyaluran kredit tertinggi, mencapai Rp29,60 triliun.

Kepala OJK Malang menyebutkan bahwa sektor perbankan, industri keuangan non-bank, serta pasar modal terus mengalami pertumbuhan yang sehat. “Kami melihat tren positif di berbagai sektor, terutama dalam penyaluran kredit bagi UMKM dan peningkatan investasi di pasar modal,” ujarnya dalam acara di Zosco Heritage, Malang, pada minggu, (9/3/2025).Kredit UMKM Meningkat, Sektor Perdagangan MendominasiDari total kredit yang disalurkan, 35,15% atau sekitar Rp36,86 triliun dialokasikan untuk sektor UMKM. Sektor perdagangan besar menjadi penyerap utama dengan kredit mencapai Rp19,73 triliun.

Selain itu, sektor kepemilikan ruko dan rukan mencatat lonjakan pertumbuhan tertinggi hingga 143,68% secara tahunan.Perbankan dan Asuransi Berkembang, NPL Perlu Diwaspadai Industri keuangan non-bank juga menunjukkan perkembangan positif, terutama di sektor asuransi yang mencatat total premi Rp4,22 triliun atau tumbuh 16,55% secara tahunan.

Namun, OJK Malang mencatat beberapa risiko dalam Non-Performing Loan (NPL), terutama di sektor administrasi pemerintahan yang memiliki rasio NPL tertinggi, yakni 24,74%. Di tingkat wilayah, Kota Batu memiliki NPL Gross tertinggi sebesar 5,23%, disusul Kota Malang dengan 2,62%. “Kami terus memantau potensi risiko kredit bermasalah, terutama di sektor-sektor yang memiliki tingkat NPL tinggi,” tambah perwakilan OJK Malang.

Pasar Modal Menggeliat, Pengaduan Konsumen Didominasi Kasus FraudSelain sektor perbankan dan asuransi, pasar modal di wilayah Malang juga berkembang dengan peningkatan jumlah investor. Single Investor Identification (SID) tumbuh 13,23% secara tahunan, dengan kepemilikan saham terbesar berada di Kota Malang senilai Rp5,27 miliar.Di sisi lain, OJK Malang menerima 305 pengaduan konsumen selama Januari-Februari 2025.

Baca Juga:  Peringatan Hari Pahlawan: Pj. Wali Kota Malang Ajak Generasi Muda Jaga Semangat Perjuangan dan Cinta Tanah Air

Isu yang paling banyak dilaporkan adalah kasus fraud eksternal, yang menunjukkan perlunya peningkatan edukasi dan perlindungan konsumen.Indonesia Anti Scam Center (IASC): Upaya Menangani Penipuan KeuanganDalam acara yang sama, OJK Malang juga memperkenalkan Indonesia Anti Scam Center (IASC), pusat penanganan penipuan transaksi keuangan yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari berbagai modus penipuan.Hingga saat ini, IASC telah Menerima 57.426 laporan kasus penipuan, Memblokir 28.568 rekening yang terindikasi terlibat dalam aktivitas penipuan, berhasil memblokir dana sebesar Rp127 miliar dari transaksi ilegalOJK Malang juga menekankan pentingnya layanan pengaduan bagi masyarakat yang menjadi korban penipuan dan aktivitas keuangan ilegal.

Waspada Modus Impersonation OJK Malang mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap modus penipuan impersonation, yakni modus kejahatan dengan meniru atau menyalahgunakan nama perusahaan, lembaga, yayasan, situs online, maupun media sosial milik entitas resmi untuk menipu masyarakat.

Beberapa contoh modus yang sering digunakan:

1. Mengatasnamakan bank atau lembaga keuangan resmi untuk meminta data pribadi atau akses rekening.

2. Membuat situs atau media sosial palsu yang menyerupai institusi keuangan untuk mengelabui korban.

3. Menawarkan investasi bodong dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat.

Secara keseluruhan, sektor keuangan di wilayah OJK Malang menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan positif. Namun, tantangan seperti pengelolaan risiko kredit dan peningkatan perlindungan konsumen tetap menjadi perhatian utama. OJK Malang menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pertumbuhan inklusif di sektor keuangan, khususnya dalam mendukung UMKM serta meningkatkan literasi investasi bagi masyarakat.

Selain itu, edukasi terhadap modus penipuan finansial juga akan terus digalakkan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan digital. (Ab)