Sekolah Rakyat Kota Malang Terima 100 Anak dari Kemensos, Prioritaskan Keluarga Miskin Ekstrem

CITILIVE — Sebanyak 100 anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem akan mulai mengikuti program pendidikan gratis di Sekolah Rakyat (SR) Kota Malang. Program ini merupakan bagian dari kerja sama antara Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Sosial dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari latar belakang rentan.
Sekretaris Dinas Sosial Kota Malang, Kenprabandari, B.Sos, MM, menjelaskan bahwa 100 anak tersebut telah melalui proses seleksi berbasis data sosial ekonomi yang ketat. “Kami menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan penerima program adalah anak-anak dari desil 1 dan 2. Proses ini juga melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk validasi data,” ujar Kenprabandari.

Program pendidikan gratis di Sekolah Rakyat Kota Malang ini merupakan bagian dari program prioritas nasional untuk pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan. Selain pendidikan formal, anak-anak juga akan mendapatkan pembinaan karakter, pelatihan keterampilan dasar, serta akses layanan kesehatan dan gizi. Gedung Sekolah Rakyat yang digunakan saat ini berlokasi di eks gedung Poltekom, Kota Malang.
Sarana dan prasarana telah dipersiapkan dengan baik, mulai dari ruang kelas yang representatif, asrama untuk tempat tinggal anak-anak, hingga fasilitas olahraga dan kesehatan. “Kami ingin memastikan bahwa anak-anak ini tidak hanya belajar, tapi juga tumbuh secara fisik dan mental dalam lingkungan yang mendukung,” tambahnya.
Kegiatan belajar mengajar dijadwalkan akan dimulai pada Senin, 14 Juli 2025. Kurikulum yang diterapkan telah disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi rendah.
Selain pelajaran akademik, mereka juga akan mendapat pelatihan keterampilan hidup sebagai bekal masa depan. Dengan kehadiran Sekolah Rakyat ini, Pemerintah Kota Malang berharap dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui jalur pendidikan. “Kami tidak ingin ada satu pun anak di Kota Malang yang kehilangan masa depan karena tidak bisa sekolah,” tegas Kenprabandari. (Ab)