Sekda Malang Budiar Ditantang Turunkan 20 Ribu KK Miskin pada 2026

CITILIVE, MALANG – Bupati Malang HM Sanusi menegaskan target besar bagi Sekretaris Daerah (Sekda) definitif yang baru dilantik, Budiar. Ia diminta memastikan 20 ribu kepala keluarga (KK) di kelompok desil bawah bisa naik kelas pada tahun 2026.
Pesan itu disampaikan Sanusi dalam pelantikan Sekda Kabupaten Malang di Pendopo Agung Pringgitan, Kamis (25/9/2025). Acara dihadiri jajaran Forkopimda, pejabat organisasi perangkat daerah (OPD), serta tokoh masyarakat.
20 Ribu KK Jadi PR Utama

Sanusi menegaskan, keberhasilan Sekda baru akan sangat ditentukan oleh kemampuannya menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
“Target saya jelas, dari 20 ribu KK di desil bawah, mereka harus bisa naik kelas pada 2026 mendatang. Itu tugas utama Sekda baru,” tegasnya.
Menurut Sanusi, Pemkab Malang akan menggandeng perguruan tinggi untuk memperkuat strategi penanggulangan kemiskinan. Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri Malang (UM) disebut siap menjadi mitra riset dan pendampingan kebijakan.
“Kolaborasi dengan kampus penting agar program pengentasan kemiskinan lebih terukur dan tepat sasaran,” lanjutnya.
Fokus Data dan Aksi Cepat

Budiar yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK), menyatakan siap menindaklanjuti arahan bupati. Ia menekankan perlunya validasi data sebagai langkah awal agar program tidak salah sasaran.
“Data real itu kunci. Kalau data miskinnya sudah akurat, intervensi akan lebih efektif. Itu yang akan segera kami lakukan,” ujar Budiar.
Selain validasi data, Budiar juga menyiapkan koordinasi lintas-OPD agar program penurunan kemiskinan berjalan simultan.
Seleksi Transparan
Pelantikan Budiar menutup proses panjang seleksi terbuka jabatan Sekda yang digelar sejak Juli 2025. Dari lima pendaftar, tiga nama diserahkan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sebelum akhirnya menetapkan Budiar sebagai Sekda definitif.
Sanusi memastikan, hasil seleksi murni tanpa intervensi.
“Yang menilai itu pansel, bukan saya. Hasilnya Budiar mendapat nilai tertinggi,” katanya.
Tantangan Birokrasi
Selain target pengentasan kemiskinan, sejumlah proyek prioritas lain menunggu perhatian Sekda baru, mulai dari pengembangan Bus Trans Jatim, percepatan Tol Malang–Kepanjen, hingga revitalisasi Alun-Alun Kabupaten Malang.
Namun, Sanusi menegaskan bahwa indikator utama tetap pada penurunan angka kemiskinan. Ia berharap Budiar bisa menjadi motor penggerak birokrasi.
“Sekda itu jabatan strategis. Kalau dia bisa menggerakkan OPD dengan baik, maka program untuk rakyat bisa tercapai,” tegas Sanusi.
Optimisme Awal
Budiar mengaku siap menghadapi tantangan berat tersebut. Dengan pengalaman panjang di birokrasi, ia optimistis target penurunan kemiskinan bisa tercapai melalui kerja sama semua pihak.
“Saya tidak bisa sendiri. Tapi dengan dukungan OPD, perguruan tinggi, dan masyarakat, insyaallah target bisa diwujudkan,” ucapnya.
Dengan target 20 ribu KK naik kelas hingga 2026, tantangan berat kini berada di pundak Budiar. Keberhasilannya akan menjadi ukuran baru efektivitas birokrasi Kabupaten Malang dalam menanggulangi kemiskinan. (Ab)