Rektor Unair Lepas 2.961 Mahasiswa untuk KKN-BBK ke-5

CITILIVE – Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Mohammad Nasih, melepas 2.961 mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) ke-5. Acara pelepasan ini dilaksanakan melalui upacara resmi di kampus Unair pada Senin (6/1).
Para mahasiswa tersebut akan terlibat dalam tiga jenis KKN-BBK yang berbeda. Sebanyak 2.510 mahasiswa akan menjalani KKN-BBK Reguler di enam kabupaten/kota di Jawa Timur, yakni Surabaya, Mojokerto, Gresik, Lamongan, Madiun, dan Banyuwangi. Sementara itu, 441 mahasiswa akan mengikuti KKN-BBK Penyetaraan, dan 10 mahasiswa lainnya akan berpartisipasi dalam KKN Internasional yang dilaksanakan di Australia.
“Program BBK ini selaras dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Unair. Program ini sangat bermanfaat, sehingga akan terus kami jalankan,” ujar Prof. Nasih.
Ia juga berpesan agar para mahasiswa bersikap fleksibel dan mampu memberi manfaat nyata kepada masyarakat. “Belajarlah di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Kami mendukung penuh segala kegiatan yang membawa manfaat bagi masyarakat. Itulah esensi dari Belajar Bersama Komunitas (BBK),” katanya.
Pada KKN-BBK kali ini, terdapat dua program tambahan. Program pertama adalah pendataan bayi dengan kondisi gizi buruk ekstrem serta keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem. Data tersebut akan digunakan oleh tim khusus yang akan diturunkan untuk menangani masalah tersebut. Program kedua berfokus pada ketahanan pangan masyarakat.
“Kami berharap BBK kali ini lebih fokus pada beberapa proyek utama agar dampaknya benar-benar signifikan. Tujuannya adalah agar masyarakat yang didampingi oleh mahasiswa dapat merasakan manfaat nyata dari kehadiran program ini,” lanjut Prof. Nasih.
Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk menjaga nama baik Universitas Airlangga dan memastikan citra positif Unair tetap terjaga. “Mari kita tunjukkan bahwa Unair adalah institusi yang kredibel dan memiliki kontribusi besar. Selamat berkarya dan berkontribusi untuk masyarakat,” tambahnya.
Dilansir dari Antara News, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unair, Prof. Dr. Gadis Meinar Sari, dr., M.Kes., menjelaskan bahwa KKN-BBK adalah sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah kepada masyarakat. “Kami berharap mahasiswa dapat memberikan solusi konkret dan mendampingi masyarakat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan,” ujarnya.
Ia menambahkan, terdapat empat topik utama dalam KKN-BBK, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mahasiswa juga diharapkan mampu bekerja sama dengan anggota kelompok lain maupun masyarakat di lokasi KKN.
“BBK bukan hanya tentang implementasi ilmu, tetapi juga tentang memberikan dampak positif dan prioritas kepada masyarakat yang membutuhkan,” tutup Prof. Gadis.