Ratusan Jukir dan PKL Tuntut Dishub Batu Sosialisasi Sebelum Pasang Gate Parkir
CITILIVE – Ratusan juru parkir (jukir) dan pedagang kaki lima (PKL) menggelar aksi di halaman Balai Kota Among Tani, Selasa sore (15/7), menolak rencana pemasangan gate parkir elektronik di Alun-Alun Kota Batu. Mereka mendesak adanya sosialisasi dan simulasi penggunaan sistem baru tersebut sebelum diterapkan.
Koordinator aksi, Puspita Herdsyari, mengkritik keputusan penerapan gate parkir yang sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota Nurochman tanpa adanya dialog publik. “Mestinya sebelum SK diterbitkan, ada minimal sosialisasi terkait skema yang digambarkan,” katanya. Para jukir dan PKL juga mengkhawatirkan bahwa sistem gate otomatis akan menimbulkan antrean panjang kendaraan, yang dikhawatirkan berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan. “Intinya kami satu suara untuk tetap menolak gate parkir, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan simulasi atau uji coba ketika weekend,” tambah Puspita.
Dalam audiensi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu, juru parkir menyatakan mereka bersedia mendukung asalkan sistem memiliki mekanisme jelas dan mereka diberi peran. Jika evaluasi menunjukkan sistem ini lebih merugikan ketimbang meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mereka meminta disetop.Kepala Dishub Kota Batu, Hendry Suseno, menegaskan bahwa gate parkir elektronik telah melalui kajian menyeluruh untuk menutup kebocoran retribusi parkir tepi jalan.
“Para jukir nantinya tetap dilibatkan menata parkir seperti sebelumnya, tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.Dishub juga berencana menggelar uji coba sistem gate di akhir pekan sebelum implementasi penuh. Tujuannya untuk mengukur dampaknya terhadap arus kendaraan dan kenyamanan pengunjung. (Ab)
