Proyek Drainase Jalan Laksda Adi Sucipto Diduga Mangkrak, Warga Malang Keluhkan Dampak ke UMKM
CITILIVE, MALANG – Proyek pembangunan drainase di kawasan Jalan Laksda Adi Sucipto, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, menjadi sorotan publik. Sejumlah warga mengeluhkan pekerjaan yang disebut tidak menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Keluhan warga mencuat setelah sebuah video amatir beredar luas di media sosial, memperlihatkan kondisi saluran air yang belum rampung di sepanjang ruas jalan utama tersebut. Video yang diunggah oleh akun @yusufgunawan di platform X (Twitter) pada Senin (27/10/2025) itu memperlihatkan tumpukan material dan galian terbuka yang mengganggu aktivitas warga serta pelaku usaha di sekitarnya.
“Proyek mangkrak. Iki proyek pemerintah opo swasta iki, kok mangkrak iki?” terdengar suara salah satu warga dalam rekaman video dengan nada kesal.
Selain menyoroti lambannya pekerjaan, warga juga mempertanyakan status proyek tersebut — apakah merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Malang atau pihak swasta. Mereka meminta adanya kejelasan mengenai pihak pelaksana serta alasan di balik terhentinya kegiatan di lapangan.
Menurut pantauan di lokasi, sejumlah titik saluran tampak belum tersambung sempurna. Material proyek dibiarkan menumpuk, sementara badan jalan yang menyempit membuat lalu lintas di kawasan tersebut tersendat, terutama pada jam sibuk. Kondisi ini juga berdampak pada penurunan omzet pelaku UMKM di sepanjang koridor Adi Sucipto–Blimbing, yang mengaku kehilangan pelanggan karena akses menjadi terganggu.
“Kami berharap segera diselesaikan, karena jalan di depan toko jadi susah dilewati kendaraan. Pelanggan banyak yang enggan mampir,” kata Rani, salah satu pelaku usaha kecil di sekitar lokasi, Rabu (29/10/2025).
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang terkait status proyek maupun progres penyelesaiannya. Namun, warga berharap pemerintah segera turun tangan menindaklanjuti laporan tersebut agar fungsi drainase bisa optimal sebelum musim hujan.
Proyek ini sebelumnya disebut menjadi bagian dari upaya Pemkot Malang memperkuat sistem pengendalian banjir di kawasan utara kota. Namun, jika pengerjaannya terus terhenti, dikhawatirkan manfaatnya justru tidak dapat dirasakan masyarakat dalam waktu dekat. (Sh)
