Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
19/11/2025
CITILIVE

Program Sahabat Tunas Beri Bekal Keamanan Digital untuk 400 Santri Ponpes Bahrul Maghfiroh

rifamahmudah
  • November 19, 2025
  • 2 min read
Program Sahabat Tunas Beri Bekal Keamanan Digital untuk 400 Santri Ponpes Bahrul Maghfiroh

CITILIVE – Program edukasi digital “Sahabat Tunas” dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberi manfaat langsung bagi sekitar 400 santri Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Kota Malang. Kegiatan yang digelar pada Selasa (18/11) tersebut menjadi langkah nyata pemerintah melindungi anak pondok dari risiko dunia digital yang semakin kompleks.

Program ini memperkenalkan aturan PP Tunas, regulasi nasional yang mengatur penggunaan internet aman untuk anak sesuai usia dan tingkat risiko platform.
Melalui sesi interaktif, santri mendapat penjelasan mengenai:
• batasan usia penggunaan platform digital,
• risiko konten tidak layak,
• pentingnya pendampingan orang tua atau pengasuh,
• serta cara melindungi data pribadi.

Materi disampaikan langsung oleh tim Komdigi, termasuk edukasi tentang platform berisiko tinggi yang harus mendapat persetujuan orang tua sebelum digunakan anak.

“Selama ini banyak anak menggunakan internet terlalu bebas. PP Tunas memastikan anak tahu apa yang boleh dan tidak boleh diakses,” ujar narasumber Komdigi, Annisa Pratiwi Iskandar.

Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh, Prof. Mohammad Bisri, menilai program Sahabat Tunas memberi efek besar pada pemahaman santri mengenai keselamatan digital.

“Anak-anak bisa memakai teknologi, tapi belum tentu tahu risikonya. Program seperti ini membantu membentuk karakter dan kedisiplinan digital mereka,” tegasnya.

Menurutnya, edukasi digital berbasis aturan negara memberikan kepastian bagi pesantren dalam mendampingi santri mengakses teknologi.

Selain teori, santri juga diajak mempraktikkan langsung cara:
• mengenali platform yang aman,
• menghindari permintaan data pribadi mencurigakan,
• memahami tanda-tanda konten berbahaya,
• serta memanfaatkan internet untuk belajar secara produktif.

Kegiatan berlangsung di Studio BM Media, tempat santri biasa berlatih multimedia dan teknologi. Tim Komdigi mendemonstrasikan pengaturan keamanan perangkat dan fitur perlindungan usia.

Baca Juga:  Konferensi Pers : Pihak Sekolah SPI Kota Batu Bantah Adanya Dugaan Kekerasan Seksual

Sekretaris Umum Pemkot Malang, M. Syailendra, menyebut Sahabat Tunas memberi manfaat nyata karena menjawab kebutuhan literasi digital anak pesantren yang semakin sering berinteraksi dengan gawai dan internet.

“Masih banyak anak yang tersesat di ruang digital tanpa pendampingan. Program ini memberikan bekal penting dan harus diperluas,” ujarnya.

Pemkot menilai kegiatan di pesantren efektif karena santri dapat langsung menerapkan aturan PP Tunas dalam aktivitas digital sehari-hari.

Komdigi memastikan kegiatan edukasi digital akan diperluas ke lebih banyak sekolah dan pesantren. Pemerintah juga menegaskan akan memperketat pengawasan terhadap platform digital agar memenuhi standar perlindungan anak.

Program ini diharapkan membantu santri:
• lebih paham risiko digital,
• mampu melindungi diri dari konten berbahaya,
• serta menggunakan teknologi secara sehat dan produktif. (Ab/Sh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *