Program Rutin Kunjungan BMKG: IAIN Kediri mendapatkan Kloter Ilmu mengenai Prediksi Cuaca

CITILIVE – Kunjungan rutin ini merupakan program BMKG yang rutin dilakukan secara tahunan, dan kali ini kloter yang berkesempatan untuk belajar adalah IAIN Kediri. Kunjungan ini sekaligus menjadi langkah sosialisasi dari BMKG agar tepat sasaran dalam memberikan materi. Mahasiswa yang hadir dari jurusan Tadris IPA, berjumlah 46 orang.
Selama proses Study Tour, para mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendapatkan materi di lapangan selain mendapatkan materi dalam ruangan (bentuk digital (presentasi)). Saat di lapangan mereka dikenalkan dengan alat-alat prediksi cuaca dan bagaimana cara kerjanya beserta ilmu-ilmu yang belum dijelaskan di materi kuliah secara rinci atau lengkap. Dari mahasiswa sendiri didampingi oleh 4 dosen dari IAIN Kediri.

Proses kunjungan dan sosialisasi berlangsung dengan hikmat, mengingat mahasiswa dibagi menjadi 3 kloter saat di lapangan agar saat penjelasan bisa diserap dengan maksimal. Dari BMKG sendiri menyediakan 3 pemateri, yang mana mulai dari Nur Faris Prih Waryatno, S.tr, Arief Budiman, dan Rudi Kasianto, ST.
Program BMKG ini adalah untuk se-Indonesia jadi BMKG Jatim juga melaksanakan, dan kunjungan rutin bisa dihadiri oleh siswa TK, SD, SMP, SMA, dan mahasiswa. Untuk penjelasan di lapangan diarahkan ke Taman Alat.
Salah satu pemateri, Nur Faris Prih Waryatno, S.tr menjelaskan secara lengkap bagaimana proses alat ukur dan prediksi cuaca bekerja, dimulai dari nama alat dan cara kerjanya.

“Ini otomatis terbuka saat hujan, sensor itu men-trigger-nya dari sini, kalau ada hujan yang masuk di sini, dia akan menggerakkan penutup ini. Pertanyaannya, kira-kira kenapa harus tertutup? Supaya bisa jadi. Jadi kan tujuannya ini melihat sifatnya, bukan jumlah curah hujannya”
“Jadi harus dipastikan air yang di dalam ini tidak terkontaminasi. Dan selain itu, ini sampling-nya diambil seminggu sekali, setiap hari. Kenapa seperti itu? Pertama, untuk air hujan yang di bawah kulit itu ada minimalnya”
Lanjutnya, penjelasan mengenai ASRS adalah:
“ASRS. Apa kepanjangannya kira-kira? Kepanjangannya? Automatic Solar Radiation System. Nah ini dia lebih kompleks. Mungkin beda, tapi analoginya bisa kita pakai itu. Tadi kan Automatic Weather Station. Berarti kan stasiun pengamatan cuaca otomatis kan. Ada angin, suhu, dan kelembapan. Kalau ini mengamati radiasi solar. Kalau kalian lihat ini identik kan, persis sama yang itu. Ini sensor untuk mengamati radiasi matahari. Jadi nanti ini juga bisa melihat global radiasinya”
Jadi dengan adanya kunjungan ini, mengenai cuaca setidaknya lebih paham saat dibawa ke lapangan.