Polinema Expo: Menampilkan Riset dan Inovasi untuk Menjawab Tantangan Masa Kini
CITILIVE – Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengadakan Polinema Expo 2024, sebuah pameran hasil riset dan inovasi yang berlangsung dari 20 hingga 22 Mei 2024. Acara ini bertujuan untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, di Kota Malang pada hari Senin, menyatakan bahwa Polinema Expo 2024 diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Polinema dihadapkan pada tantangan besar untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Expo 2024 adalah bagian dari upaya untuk merealisasikan nilai sosial Polinema bagi masyarakat serta nilai ekonomi bagi negara,” ujar Supriatna.
Supriatna menekankan bahwa peran perguruan tinggi vokasi tidak hanya untuk mencerdaskan bangsa, tetapi juga untuk memajukan kesejahteraan masyarakat melalui program riset yang menghasilkan inovasi. Dosen dan tenaga pendidik di Polinema telah menghasilkan berbagai karya riset yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Melalui Polinema Expo 2024, kami ingin menyampaikan misi agar hasil riset yang telah dicapai bisa terhilirisasi dan memberikan manfaat luas,” kata Supriatna.
Dilansir dari antaranews.com, Supriatna juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat. Melalui riset dan inovasi, Polinema berupaya memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Program pengabdian masyarakat sebagai bagian dari hilirisasi riset telah berjalan dengan baik dan terus berkembang,” tambahnya.
Ketua Panitia Polinema Expo 2024, Sapto Wibowo, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan hasil riset dan inovasi kepada masyarakat dan industri di dalam negeri. Ia berharap hasil penelitian para pengajar dan mahasiswa Polinema dapat digunakan oleh sektor industri dan UMKM.
“Hasil penelitian ini diperkenalkan agar tidak hanya tinggal di kampus. Harapannya, penelitian dosen dan mahasiswa dapat digunakan oleh industri dan masyarakat umum,” kata Sapto.
Berbagai hasil riset dan inovasi Polinema, termasuk teknologi tepat guna, telah dimanfaatkan oleh sejumlah pelaku UMKM dan sektor industri, terutama di Jawa Timur.
“Penyebaran teknologi tepat guna dari tugas akhir mahasiswa telah banyak digunakan di sektor industri dan UMKM, dengan penyebaran terbesar di Jawa Timur,” jelasnya.
Pameran di Gedung Graha Polinema ini menampilkan hasil riset dan inovasi dari 16 peneliti, empat pusat riset, tujuh jurusan, dan beberapa unit di lingkungan Polinema. Saat ini, Polinema memiliki sekitar 1.150 dosen dan tenaga pendidik serta 14.000 mahasiswa. Acara ini juga melibatkan empat perguruan tinggi vokasi lainnya, 11 industri dan startup, serta tiga desa mitra Polinema.
Beberapa inovasi yang dipamerkan antara lain rancang bangun kendaraan listrik roda dua untuk mobilitas dalam kampus, alat pengontrol pemotong kayu, reaktor bio-drying kontinyu untuk pengeringan sampah organik, robot line follower berbasis audio sebagai pengantar makanan dan minuman, alat ukur besaran listrik portabel berbasis web, navigasi dalam ruangan, serta pemutar mur collet mesin uji lelah plastik hasil cetak injeksi.
Dalam kesempatan tersebut, Polinema juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 47 mitra untuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Kerja sama ini mencakup sektor industri hingga pelaku UMKM.