Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
19/04/2025
CITILIVE

PMI Kabupaten Malang Ziarahi Makam Relawan Tsunami Aceh 2004

Selli
  • Desember 26, 2024
  • 3 min read
PMI Kabupaten Malang Ziarahi Makam Relawan Tsunami Aceh 2004

CITILIVERelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang mengadakan ziarah ke makam empat relawan yang gugur saat menjalankan misi kemanusiaan dalam bencana tsunami Aceh pada tahun 2004. Kegiatan yang dilakukan pada Rabu (25/12/2025) ini bertujuan untuk mengenang jasa para relawan yang telah berkorban.

“Semoga segala amal ibadah dan kebaikan mereka diterima oleh Tuhan,” ujar perwakilan relawan PMI Kabupaten Malang, Budi Utoyo.

Ziarah dimulai dengan mengunjungi makam Noeryanto di TPU Samaan, dilanjutkan ke makam Solikan di Tajinan, Subagiyo di Mergan, Takwim Mudawanah di Poncokusumo, dan Joko Prayitno di Donomulyo. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan 20 tahun tsunami Aceh dan Hari Relawan PMI.

Menurut Budi, momen ini tidak hanya untuk menghormati jasa para relawan tetapi juga untuk mempererat rasa persaudaraan di antara relawan PMI. Ia juga mengenang Noeryanto sebagai salah satu tokoh penting yang menggunakan dana pribadinya untuk mendukung operasional logistik selama misi di Aceh.

Kiprah Relawan PMI Kabupaten Malang di Aceh

PMI Kabupaten Malang mengirimkan 14 relawan ke Aceh pada 29 Desember 2004, hanya tiga hari setelah tsunami melanda. Para relawan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggunakan kapal perang milik TNI Angkatan Laut, membawa perbekalan berupa bahan pangan, peralatan medis, hingga bahan bakar minyak.

Setelah perjalanan laut selama delapan hari, para relawan tiba di Calang, Aceh Jaya. Mereka menjadi tim pertama yang memasuki wilayah tersebut. “Ketika kami tiba, warga langsung meminta bantuan. Mereka berteriak, ‘Pak, mayat! Pak, mayat!'” kenang Budi.

Relawan PMI segera mengevakuasi jenazah korban tsunami untuk dimakamkan secara massal. Saat itu, kondisi Calang benar-benar porak-poranda dengan hampir semua bangunan rata dengan tanah, kecuali sebuah rumah dan menara TVRI yang berada di perbukitan. Selain evakuasi, mereka juga mendirikan dapur umum untuk membantu para penyintas dan memberikan pertolongan pertama.

Baca Juga:  362 Miliar APBD Dianggarkan Pemkab Malang, Guna Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Budi juga menceritakan momen saat seorang korban ditemukan terempas di atas pohon dengan kondisi tangan patah. Korban tersebut dievakuasi oleh personel Marinir TNI AL menggunakan helikopter ke rumah sakit terdekat.

“Misi kemanusiaan ini berlangsung selama satu bulan penuh, di mana kami berupaya memberikan bantuan terbaik untuk para korban,” kata Budi.

Penghargaan atas Pengorbanan

Atas dedikasi PMI Kabupaten Malang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan di Aceh pada 26 Desember 2005. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Relawan PMI untuk menghormati perjuangan relawan dalam membantu korban bencana.

PMI juga memperoleh penghargaan internasional berupa Henry Dunant Medal pada 11 November 2005 di Seoul, Korea Selatan, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam misi kemanusiaan.

Gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004 merupakan salah satu bencana terbesar dalam sejarah, dengan lebih dari 200 ribu korban jiwa dan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 51,4 triliun. Aksi heroik para relawan PMI menjadi bukti nyata pengabdian mereka kepada kemanusiaan.