Plt. Bupati Malang Luncurkan Kick Off Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP)
CITILIVE – Plt. Bupati Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH.MH, secara resmi meluncurkan Kick Off Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) di Puskesmas Kabupaten Malang. Acara yang digelar pada Selasa pagi (15/10) di Pendopo Agung Kabupaten Malang ini turut dihadiri oleh Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, dr. Imran Pambudi, M.P.H.M, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Nur Syamsu Dhuha, serta sejumlah pejabat lainnya seperti Kepala OPD, Camat, dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Malang.
Dalam kesempatan tersebut, Pak Didik menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkomitmen dalam mewujudkan program ILP ini. Ia berharap program ini dapat mendorong kesadaran, kemauan, dan kemampuan berbagai pemangku kepentingan, terutama puskesmas, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Malang.
Dalam sambutannya, Plt. Bupati Malang juga menjelaskan bahwa kebijakan ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang fokus pada peningkatan layanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta. Program ini mendorong penguatan layanan kesehatan primer dengan pendekatan promotif dan preventif, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat.
Dilansir dari laman Pemkab, Pak Didik menyatakan bahwa integrasi layanan kesehatan primer membutuhkan pendekatan komprehensif dan terkoordinasi antara berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Posyandu. Kabupaten Malang sendiri berkomitmen melaksanakan program ILP yang berorientasi pada siklus hidup manusia, dengan layanan yang mencakup lima klaster utama, yaitu Klaster Manajemen, Klaster Layanan Ibu dan Anak, Klaster Dewasa dan Lansia, Klaster Penyakit Menular, serta Klaster Lintas Sektor.
Dengan adanya integrasi ini, Plt. Bupati Malang berharap pelayanan kesehatan di puskesmas yang tersebar di 33 kecamatan dapat semakin efisien, efektif, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, Pak Didik menekankan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, sehingga tidak boleh ada kesenjangan dalam akses layanan.
Kunci keberhasilan program ILP, menurutnya, terletak pada sinergi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal.
Sebagai penutup, Pak Didik menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, serta USAID MOMENTUM atas dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan program ILP ini, baik melalui bantuan sarana prasarana, dana alokasi khusus, maupun pendampingan teknis untuk percepatan penerapan ILP di Kabupaten Malang.
