Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
21/10/2025
CITILIVE

PGRI Kota Malang Fokus Genjot Kesejahteraan dan Kualitas Guru Lewat Program AI dan Kurikulum Mendalam

rifamahmudah
  • Agustus 5, 2025
  • 2 min read
PGRI Kota Malang Fokus Genjot Kesejahteraan dan Kualitas Guru Lewat Program AI dan Kurikulum Mendalam

CITILIVE – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat secara resmi mengukuhkan kepengurusan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Malang periode 2025–2030, Senin (4/8). Kepengurusan baru ini dipimpin oleh Agus Wahyudi, yang juga menjabat sebagai Kepala SMPN 5 Kota Malang.

Dalam pengukuhan tersebut, Wahyu menegaskan bahwa tantangan utama dunia pendidikan saat ini adalah meningkatkan kesejahteraan guru dan memperkuat kualitas pengajaran, terutama dalam menghadapi era digital. “Kesejahteraan guru masih jadi pekerjaan rumah kita bersama. Status guru seperti PPPK yang belum optimal harus menjadi perhatian, karena kontribusi mereka luar biasa besar,” ujar Wahyu.

Ia menyambut baik inovasi yang dibawa kepengurusan baru PGRI, terutama pelatihan kecerdasan buatan (AI) bagi guru sebagai respons terhadap perubahan zaman. “Peningkatan kualitas tidak cukup hanya dengan ilmu yang dimiliki saat ini. Harus terus berkembang. Pelatihan AI itu langkah positif untuk menjawab tantangan pembelajaran modern,” tambahnya.

Wali Kota Wahyu juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang untuk mengkaji penambahan fasilitas representatif bagi PGRI. “Saya sudah instruksikan Kadisdikbud agar meninjau kemungkinan penambahan ruang yang mencerminkan kewibawaan guru di Kota Pendidikan seperti Malang,” katanya.

Terkait pengembangan fasilitas, ia membuka peluang penggunaan aset milik Pemkot Malang untuk mendukung PGRI. “Jika memungkinkan dibangun di atas lahan aset pemkot, kita akan fasilitasi,” tegas Wahyu. Ketua PGRI Kota Malang terpilih, Agus Wahyudi, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menyusun program kerja berdasarkan amanat hasil konferensi. “Yang terdekat adalah pelaksanaan program prioritas dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu implementasi deep learning, koding, dan kecerdasan buatan dalam pembelajaran,” ujar Agus.

Kepengurusan baru juga menargetkan penyusunan struktur organisasi lengkap dan agenda pelatihan berkelanjutan bagi guru di berbagai jenjang pendidikan. Wahyu juga berpesan agar kepengurusan PGRI yang baru tetap melanjutkan program-program efektif yang sudah berjalan, sambil melakukan evaluasi dan inovasi untuk menjadikan PGRI sebagai wadah yang benar-benar berpihak pada guru. “Teruskan yang baik, evaluasi yang perlu, dan jadikan PGRI ini sebagai motor utama peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru di Kota Malang,” pungkasnya. (Ab)