Pertamina Tegaskan Tidak Ada Pencampuran Air dalam BBM di SPBU Ciliwung Malang

Citilive – Isu dugaan pencampuran air dalam bahan bakar jenis Pertamax di SPBU Ciliwung, Kota Malang, ramai diperbincangkan setelah viral di media sosial. Seorang konsumen mengklaim motornya mengalami kerusakan usai mengisi BBM di SPBU tersebut. Namun, PT Pertamina Patra Niaga memastikan tidak ditemukan adanya kontaminasi air setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh di lokasi.
Menanggapi laporan tersebut, PT Pertamina Patra Niaga bersama Hiswana Migas dan Polresta Malang Kota langsung melakukan inspeksi terhadap tangki pendam SPBU Ciliwung pada Senin (14/4/2025).
Sales Branch Manager Fuel 1 Malang, Arga Satya, menegaskan bahwa pihaknya telah menggunakan metode pemeriksaan standar, yaitu dengan deep stick yang dilapisi pasta pendeteksi air. Hasilnya, tidak ditemukan indikasi adanya air dalam tangki BBM.
“Kami menggunakan metode standar untuk mendeteksi keberadaan air dalam BBM. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda-tanda kontaminasi,” ujar Arga.
Selain itu, SPBU juga melakukan pengecekan sampel BBM dari truk tangki pengirim sebelum masuk ke tangki pendam. Dari pengecekan tersebut, seluruh prosedur operasional standar dinyatakan telah dijalankan dengan baik untuk menjamin kualitas BBM.
Kasus ini bermula dari unggahan viral seorang warga Singosari, Kabupaten Malang, yang mengklaim bahan bakar Pertamax yang dibelinya tercampur air. Dalam video unggahan tersebut, ditunjukkan tiga botol kaca yang masing-masing terlihat berisi dua lapisan cairan, di mana setengah bagian diduga adalah air.
Menanggapi klaim tersebut, Supervisor SPBU Ciliwung, Sugeng Triswantoro, menjelaskan bahwa konsumen tersebut mengisi BBM pada Sabtu (12/4/2025) pagi. Namun, keluhan baru disampaikan keesokan harinya setelah motornya mogok. Konsumen kemudian datang ke SPBU membawa nota servis dan meminta pertanggungjawaban.
“Kami langsung menelusuri data transaksi pada hari itu. Nozzle yang digunakan konsumen tercatat melayani 440 transaksi, dan hanya satu keluhan yang diterima,” jelas Sugeng.
Pihak SPBU menegaskan bahwa setiap proses pengisian BBM telah melalui prosedur standar, termasuk pengecekan kualitas bahan bakar secara rutin setiap hari.
“Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa SPBU Ciliwung tidak mengalami kontaminasi BBM. Kemungkinan kerusakan bisa disebabkan faktor lain seperti cuaca atau gangguan teknis pada kendaraan,” tegasnya.
Meski belum menempuh jalur hukum terhadap klaim yang beredar, pihak Pertamina menyatakan komitmennya untuk menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pemilik kendaraan yang mengunggah kasus tersebut ke media sosial. (Ab)