Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
13/09/2025
CITILIVE

Pergi Mancing, Dua Orang Tenggelam Akibat Perahu Bocor di Kalipare Kab. Malang

Selli
  • Mei 21, 2024
  • 2 min read
Pergi Mancing, Dua Orang Tenggelam Akibat Perahu Bocor di Kalipare Kab. Malang

CITILIVEDua warga dilaporkan meninggal dunia setelah perahu yang mereka gunakan untuk memancing bocor di aliran Sungai Brantas, Dusun Cungkal, Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, pada Senin.

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik di Kepanjen menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB itu merenggut nyawa Bambang Sutikno (45) asal Blitar dan Arief Purwanto (40) asal Malang.

“Kedua korban meninggal dunia akibat perahu yang mereka tumpangi mengalami kebocoran dan terbalik. Saat itu mereka sedang memancing,” ujar Taufik.

Taufik menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula ketika empat orang, yaitu Bambang Sutikno, Arief Purwanto, Saiful Arifin, dan Ahmad Afandi, menaiki perahu menuju tengah sungai untuk memancing.

Menurut Taufik, sekitar 100 meter dari tepi sungai, perahu yang dikemudikan oleh Arief mengalami kebocoran di bagian depan. Arief mencoba menepi untuk mengatasi masalah tersebut.

“Namun perahu tersebut terguling dan keempat penumpang tercebur ke sungai,” jelasnya.

Dilansir dari antaranews.com, Taufik menambahkan, Saiful Arifin, salah satu penumpang, berteriak meminta pertolongan. Seorang warga yang sedang mencari rumput di sekitar lokasi segera memberikan bantuan.

“Warga tersebut menggunakan perahu dan berhasil menyelamatkan Saiful Arifin dan Ahmad Afandi,” tambahnya.

Sementara itu, dua korban lainnya tenggelam dan dilakukan pencarian oleh warga sekitar. Setelah sekitar 30 menit, Bambang Sutikno ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

“Korban lainnya, Arief Purwanto, ditemukan 30 menit kemudian juga dalam kondisi meninggal dunia,” kata Taufik.

Dalam kejadian tersebut, Polsek Kalipare mengamankan beberapa barang bukti, termasuk satu tas pancing berwarna hitam biru dan sebuah perahu mesin sepanjang enam meter.

Pihak keluarga korban menolak dilakukannya visum, menyatakan bahwa kejadian ini adalah murni sebuah musibah.

Baca Juga:  Sah! KPU Kab. Malang Tetapkan Paslon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Malang 2024-2029

“Keluarga korban menolak pelaksanaan visum karena menganggap kejadian ini sebagai musibah,” pungkas Taufik.