Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
18/10/2024
CITILIVE

Perempuan di Malang Pura-Pura Temukan Bayi, Ternyata Anaknya Sendiri

Selli
  • Oktober 15, 2024
  • 2 min read
Perempuan di Malang Pura-Pura Temukan Bayi, Ternyata Anaknya Sendiri

CITILIVEWarga Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, digemparkan dengan laporan penemuan seorang bayi laki-laki yang ditemukan di teras rumah seorang perempuan berinisial MFS (24) pada Kamis (10/10/2024). Bayi tersebut dibalut selimut, dengan tali pusar masih menempel di tubuhnya.

Mengetahui hal itu, warga sekitar segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tirtoyudo. Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, diketahui bahwa bayi tersebut sebenarnya merupakan anak dari MFS sendiri.

Kapolsek Tirtoyudo, AKP Supriyono, menyampaikan bahwa MFS sengaja membuat skenario seolah-olah ia menemukan bayi itu di depan rumahnya. Hal ini dilakukan untuk menutupi rasa malunya karena bayi tersebut merupakan hasil dari kehamilan di luar nikah.

“Awalnya MFS mengaku menemukan bayi laki-laki di teras rumahnya. Namun, saat kami meminta keterangan lebih lanjut, ceritanya mulai berubah dan terlihat kebingungan,” kata Supriyono melalui sambungan telepon pada Senin (14/10/2024).

Akhirnya, MFS mengakui bahwa bayi tersebut adalah anak yang baru saja dilahirkannya. Ia beralasan tidak ingin membuka identitas ayah dari bayi tersebut, sehingga mencoba berpura-pura menemukan bayi itu.

Dilansir dari Antara News, Pengakuan ini juga didukung dengan bukti-bukti fisik, seperti bekas darah di kamar tidur dan tanda-tanda kelahiran pada tubuh MFS. Supriyono menjelaskan bahwa MFS dikenal sebagai seorang janda dengan tiga anak, dan bayi yang baru lahir tersebut merupakan anak keempatnya.

“Selama kehamilannya, MFS jarang keluar rumah, sehingga tetangga tidak menyadari bahwa ia sedang hamil,” ujar Supriyono.

Atas kejadian tersebut, MFS diminta untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa ia akan bertanggung jawab merawat anaknya dan tidak akan mengulangi perbuatannya. “Kasus ini sudah diselesaikan. Kami meminta MFS untuk membuat surat pernyataan yang disaksikan oleh perangkat desa,” tutup Supriyono.

Baca Juga:  Pemkot Batu Gelar Expo Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Artikel ini menyoroti bagaimana stigma sosial dan rasa malu dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak terduga.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *