Perajin Lampion di Malang Panen Pesanan Jelang Imlek 2025

CITILIVE – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Rabu (29/1), para perajin lampion di Kota Malang, Jawa Timur, mengalami lonjakan pesanan. Salah satunya adalah Achmad Syamsudin, seorang perajin lampion dari Kampung Lampion yang terletak di Jalan Ir H Juanda, Jodipan, Kecamatan Blimbing.
Achmad mengungkapkan bahwa sejak Desember 2024, ia telah menerima sekitar 2.600 pesanan lampion dari berbagai daerah. “Pesanan mulai masuk sekitar 4-5 Desember 2024. Dari Jakarta ada sekitar 2.000 lampion, dan dari wilayah Jawa Timur seperti Malang, Surabaya, serta Mojokerto sekitar 600 lampion,” ujarnya, Rabu (22/1).
Namun, Achmad tidak bisa memenuhi seluruh pesanan yang masuk. Dari total permintaan 6.000 lampion dari Jakarta, ia hanya mampu menerima 2.000 unit, dengan pertimbangan kapasitas tenaga kerja dan waktu pengerjaan. “Kami harus menyesuaikan kemampuan tim, agar tetap bisa menjaga kualitas dan efisiensi,” tambahnya.
Pesanan Lampion dengan Model Baru
Dilansir dari Antara News, Achmad menjelaskan bahwa tahun ini model lampion yang paling diminati adalah bentuk bola dan kapsul, berbeda dengan tahun sebelumnya yang banyak memesan model shio. “Permintaan tahun ini memang berbeda. Tren model seperti bola dan kapsul yang simpel lebih banyak diminati,” katanya.
Meski menghadapi tantangan berupa kenaikan harga bahan baku, Achmad tetap mempertahankan harga lampion agar tetap terjangkau. Baginya, yang terpenting adalah menjaga aliran pesanan agar para pegawainya tetap memiliki pekerjaan.
Lonjakan Pesanan dan Pengiriman
Achmad juga mencatat peningkatan jumlah pesanan sebesar 20-30 persen dibandingkan tahun lalu. Hingga sepekan menjelang Imlek, ia bersama 13 pegawainya telah menyelesaikan 1.920 lampion, sebagian besar sudah dikirim ke pelanggan, termasuk ke Jakarta.
“Pengiriman sudah dimulai sejak 5 Januari, dan hari ini adalah pengiriman terakhir untuk sisa 680 lampion,” jelasnya. Pesanan dari wilayah Jawa Timur, menurutnya, langsung dikirim setelah proses produksi selesai.
Achmad merasa bersyukur dengan peningkatan pesanan tahun ini, meskipun pekerjaan semakin menumpuk. “Alhamdulillah, pesanan tetap ada meski bahan baku naik. Yang penting kami bisa tetap bekerja dan memenuhi permintaan pelanggan,” tutupnya.