Pengukuhan Profesor Universitas Brawijaya, Dua Guru Besar Bertambah

UPDATEKOTA, MalangLive – Pada Rabu, 20 Juli 2022, Universitas Brawijaya atau UB mengukuhkan dua profesor Universitas Brawijaya di Gedung Samantha Krida, Kota Malang, Jawa Timur.
Acara pengukuhan dua guru besar tersebut berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Pengukuhan Profesor.
Pengukuhan dua profesor tersebut dari Fakultas Pertanian serta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Dua guru besar tersebut adalah Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS sebagai profesor di bidang Ilmu Majemen Agribisnis Fakultas Pertanian.
Yang kedua adalah Dr. Rudianto, MA yang merupakan professor di bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Prof. Dr. ir. Abdul Wahid Muhaimin MS merupakan profesor ke-30 dari Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-168 di Universitas Brawijaya. Sementara itu, Prof. Dr. Rudianto MA adalah profesor ke-14 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan profesor aktif ke-169.
Prof. Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS mengangkat judul orasi ilmiah Mutu Keinginan dan Healthy Food Choice dalam hubungannya dengan kepuasan dan kesehatan konsumen makanan milenial.
Menurutnya, pertumbuhan makanan cepat saji yang pesat menimbulkan sejumlah dampak negatip.
“Pertumbuhan makanan cepat saji yang diikuti oleh dominasi generasi milenial yang memiliki karakteristik keinginan makan berlebihan dan lepas kontrol telah menimbulkan dampak negatip,” kata Prof. Abdul Wahid sebagaimana kami lansir dari laman YouTube UB pada Rabu, 20 Juli 2022.
Hal itulah yang membuatnya fokus pada pengembangan gagasan ke depan tentang konsep Healthy Food Choice bagi Generasi Milenial.
Sementara itu, Prof. Dr. Rudianto, MA akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul Model Restorasi Ekosistem Mangrove Desa Pesisir Untuk Mengatasi kerusakan Pesisir Akibat Perubahan Iklim dan Proses Antropogenik.
Model Restorasi Ekosistem Mangrove Desa Pesisir (REMDP) merupakan jawaban dari upaya pencegahan perubahan iklim dan kerusakan pesisir yang ditimbulkan akibat proses antrophogenik atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia secara terus menerus.
Proses antrophogenik diantaranya yakni peningkatan pembakaran bahan bakar fosil untuk listrik, pemanas, transportasi, deforestasi dan penurunan keanekaragaman hayati telah menyebabkan peningkatan gas rumah kaca.
“Model REMDP merupakan metode dan teknik restorasi ekosistem hutan mangrove yang bersifat terpadu dan harus dilakukan dengan mengedepankan aspek teknis, aspek kelembagaan, dan aspek pembiayaan berbasis desa pesisir dengan pendekatan co-management,” ujar Prof. Dr. Rudianto, MA
Dari ketiga aspek tersebut perlu didorong partisipasi masyarakat sebagai pilar keberhasilan restorasi ekosistem pesisir.
Ia juga menambahkan pemerintah perlu memiliki konsep yang jelas, komperehensif, dan terukur untuk menangani kerusakan pesisir berbasis desa pesisir.