Pengadilan Agama Kepanjen Hadapi Kendala Kesejahteraan Hakim dan Kekurangan Sumber Daya Manusia

CITILIVE – Pengadilan Agama Kepanjen, Kabupaten Malang, saat ini tengah menghadapi sejumlah masalah terkait dengan kesejahteraan hakim dan kekurangan sumber daya manusia (SDM). Dalam wawancara dengan salah satu hakim Pengadilan Agama Kepanjen, masalah kenaikan gaji hakim yang stagnan selama lebih dari satu dekade menjadi perhatian utama. Para hakim mengeluhkan bahwa sejak tahun 2012, tidak ada penyesuaian gaji, meskipun beban kerja terus meningkat.
Gaji Hakim yang tidak Naik sejak 2012
Menurut perwakilan dari Pengadilan Agama Kepanjen, Kepala Humas Pak Khoirul, gaji pokok hakim belum mengalami kenaikan sejak tahun 2012. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan hakim yang merasa hak mereka untuk mendapatkan kesejahteraan lebih baik belum terpenuhi.
Hal ini disampaikan oleh Pak Khoirul:
“Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) telah menghimbau agar para hakim di seluruh Indonesia menyuarakan aspirasi mereka terkait masalah ini”.
“untuk Pengadilan Agama Kepanjen, hakim-hakim di sini karena sangat kurang, kemudian dari unsur pimpinan juga mengutamakan kepentingan masyarakat, pelayanan yang diutamakan. Pertanyaan soal nanti apakah ada yang cuti dan sebagainya itu masalah pribadi ya”.
“Tapi untuk Pengadilan Agama Kepanjen, dihimbau seluruh hakim agar mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Karena beban kerja dan pencari keadilan di Kepanjen kan luar biasa. Satu hari itu satu majelis bisa menangani 80 perkara. Satu majelis ada dua majelis, jadi 80 x 2 adalah 160 perkara. Itu kan banyak orang, nanti kalau masyarakat sampai tidak tertangani dengan baik, kan jadinya image kita tidak baik. Padahal kita membangun kepercayaan masyarakat”, ucap Khoirul
Kekurangan SDM Hakim
Selain masalah gaji, Pengadilan Agama Kepanjen juga menghadapi kendala serius terkait kekurangan sumber daya manusia, khususnya hakim. Saat ini, hanya terdapat tujuh hakim yang aktif di Pengadilan Agama Kepanjen, jauh dari jumlah ideal yang dibutuhkan untuk menangani banyaknya perkara yang masuk setiap harinya. Hal ini berdampak pada meningkatnya beban kerja para hakim yang harus menangani hingga ratusan kasus setiap bulan.
Pemerintah juga telah menghapus honorer, jadi harapannya semoga di tahun ini banyak yang lolos CPNS untuk formasi Hakim. Hal ini dijelaskan oleh Khoirul, yang mana:
“Sekarang tidak ada lagi honorer karena anggaran untuk honorer sudah di-stop. Sehingga nanti kalau tidak ada tambahan SDM, pekerjaan yang ada akan semakin berat bagi hakim dan pegawai yang tersisa,”
Harapan akan Solusi Pemerintah
Hakim-hakim di Pengadilan Agama Kepanjen berharap agar pemerintah pusat segera memberikan solusi atas dua masalah besar yang mereka hadapi: kesejahteraan yang belum memadai dan kekurangan SDM. Mereka meminta adanya penyesuaian gaji pokok dan tunjangan untuk para hakim, serta penambahan jumlah hakim untuk mengurangi beban kerja yang berlebihan.
“Mudah-mudahan tahun ini ada solusi dari Presiden dan Menteri Keuangan. Kami berharap paling tidak gaji pokok dan tunjangan hakim diperhatikan, dan yang paling penting, penambahan SDM untuk mengatasi kekurangan hakim,” pungkas Khoirul
Saat ini, Pengadilan Agama Kepanjen terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan internal.