Pemkot Surabaya Prioritaskan Penanganan Pengangguran di RPJPD

CITILIVE – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menetapkan penanganan pengangguran sebagai prioritas utama dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi untuk kemajuan wilayah setempat dalam RPJPD 2025-2045.
Salah satu program unggulan adalah “Satu Sarjana Satu Keluarga Miskin (Gamis)”, di mana anak-anak dari keluarga miskin mendapat bantuan pendidikan hingga perguruan tinggi untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Pemkot Surabaya juga melakukan pemetaan bidang studi untuk mendukung program ini, sehingga dapat mengarahkan anak-anak sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Langkah ini diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai hasil dari bonus demografi, terutama karena indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Surabaya sudah mencapai 83,99 persen.
Selain itu, Eri menyoroti pentingnya memanfaatkan perkembangan industri untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, dengan memastikan bahwa manfaat ekonomi dari industri tersebut merata ke seluruh wilayah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat, menjelaskan bahwa RPJPD merupakan dokumen perencanaan daerah untuk 20 tahun ke depan, yang menjadi landasan penyusunan RPJMD dan RKPD.
Dilansir dari antaranews.com, Penyusunan RPJPD dilakukan dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembangunan di masa depan.
Musrenbang RPJPD Kota Surabaya dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 tahun 2024, untuk kemudian dilakukan penyempurnaan rancangan akhir dan penyelarasan dengan RPJPD Provinsi Jatim serta RPJP Nasional.
Dengan demikian, upaya penanganan pengangguran dan pengembangan pembangunan di Surabaya terintegrasi dalam visi pembangunan jangka panjang daerah.