Pemkot Malang Siap Dukung Usulan Hamid Rusdi Jadi Pahlawan Nasional
CITILIVE — Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mendukung penuh proses pengusulan Hamid Rusdi sebagai pahlawan nasional. Dukungan tersebut disampaikan Wahyu dalam kesempatan kegiatan penanaman 1.000 pohon durian di Kelurahan Wonokoyo, Senin (10/11/2025).
Menurut Wahyu, salah satu universitas swasta di Kota Malang telah secara serius mengajukan nama Hamid Rusdi sebagai calon pahlawan nasional. Pemkot, kata dia, siap mendampingi dan memfasilitasi proses pengusulan tersebut hingga ke tingkat pusat.
“Ada universitas swasta yang sudah serius mengajukan Hamid Rusdi sebagai pahlawan nasional. Kami akan mendukung dan mendampingi prosesnya, karena ini membutuhkan waktu dan tahapan dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional,” ujar Wahyu.
Ia menambahkan, pihak pengusul telah mulai melengkapi berkas administrasi dan persyaratan yang diperlukan sesuai ketentuan dari pemerintah pusat.
“Sejauh ini, berkas dan persyaratan administratif sudah mulai dilengkapi oleh pihak pengusul,” imbuhnya.
Selain itu, Wahyu juga menyinggung kondisi monumen Pahlawan Hamid Rusdi yang berada di kawasan Wonokoyo. Ia menegaskan, Pemkot Malang masih akan mengkaji langkah pengembangan monumen tersebut karena lokasinya berdiri di atas lahan perorangan.
“Saya sudah melihat dan menerima laporan terkait monumen ini. Karena berada di lahan milik pribadi, kami harus mengkaji regulasinya terlebih dahulu jika ada rencana bantuan atau pengembangan kawasan di sekitarnya,” jelasnya.
Wahyu menyebut, Pemkot Malang terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan proses pengusulan pahlawan nasional dan penataan kawasan bersejarah di Wonokoyo dapat berjalan sesuai aturan.
Hamid Rusdi dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Kota Malang. Ia merupakan komandan laskar pejuang yang memimpin perlawanan rakyat Malang terhadap pasukan Belanda pada masa Agresi Militer II tahun 1949.
Nama Hamid Rusdi juga diabadikan sebagai nama jalan utama dan terminal besar di Kota Malang, sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengorbanannya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Ia gugur dalam pertempuran di wilayah Wonokoyo, yang kini menjadi salah satu titik bersejarah perjuangan rakyat Malang. (Ab/Sh)
