Pemkot Malang Gelar Gerakan Pangan Murah Demi Tekan Lonjakan Harga Akhir Tahun
Penulis: Shinta Lubis
Editor : Rifa
CITILIVE – Pemerintah Kota Malang kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah cepat menahan potensi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Program ini berlangsung 4–5 Desember 2025 di Jalan Gajahmada, tepat di sisi Balai Kota Malang.
Kegiatan yang melibatkan Bank Indonesia, TPID, Bulog, dan pelaku usaha pangan ini menjadi intervensi utama pemerintah daerah untuk menjaga inflasi tetap terkendali.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menegaskan bahwa GPM kembali digencarkan karena permintaan masyarakat biasanya meningkat pada akhir tahun, sehingga harga cenderung fluktuatif.
“Dengan menyediakan komoditas langsung dari distributor, harga bisa ditekan dan masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan lebih terjangkau,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).

Slamet menyebut seluruh komoditas dijual di bawah harga pasar, mulai beras, minyak goreng, telur, gula, tepung, hingga produk IKM. Selain menjaga akses masyarakat terhadap pangan murah, program ini juga bertujuan menjaga psikologi pasar agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar.
“Kami memastikan stok aman dan harga sesuai standar TPID. Ini kolaborasi penuh antara Bulog, BI, TPID, dan pelaku IKM,” tambahnya.
Pantauan di lokasi menunjukkan antusiasme warga cukup tinggi. Sejumlah komoditas seperti beras berbagai merek, minyak goreng kemasan, gula KBA, telur ayam, hingga Indomie menjadi produk yang paling cepat habis dibeli warga.
Program ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dan Kota Malang menjadi salah satu daerah yang dinilai aktif menyelenggarakan agenda pengendalian harga secara berkelanjutan.
Dispangtan memastikan GPM tidak berhenti di satu titik saja. “Kami sudah mulai merancang lokasi GPM berikutnya di beberapa kecamatan agar distribusi lebih merata. Prinsipnya, harga harus stabil, stok aman, dan masyarakat tidak terbebani,” tegas Slamet. (Shi)
