Pemkot Batu Sukses Kelola 106 Ton Sampah per Hari, Siap Suplai PSEL Malang Raya

CITILIVE, KOTA BATU – Pemerintah Kota Batu menegaskan komitmennya mendukung pembangunan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang akan dibangun di Kota Malang. Meski terkendala keterbatasan lahan, Pemkot Batu memastikan mampu menyuplai sampah untuk kebutuhan program tersebut.Wali Kota Batu, Nurochman, mengatakan pengentasan masalah sampah sudah menjadi salah satu prioritas Pemkot Batu.
Karena itu, pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemkot Malang dan Kabupaten Malang dalam menyukseskan proyek strategis nasional ini. “Untuk di Kota Batu, kami masih terkendala ketersediaan lahan. Namun, melalui kolaborasi dengan Malang Raya, kami siap memberikan dukungan. Harapannya, ada solusi yang lebih optimal untuk mengurangi timbulan sampah,” ujar Nurochman usai membuka kegiatan pada kamis (21/8).

Data Pemkot Batu mencatat, volume sampah harian di Kota Batu mencapai 122,138 ton per hari. Dari total itu, 106,138 ton telah terkelola dengan baik melalui sistem pemilahan dan pengolahan. Sementara 16 ton lainnya masih belum tertangani secara optimal. Bahkan, sebanyak 37 ton sampah per hari diklaim sudah berhasil dipilah dan diolah secara mandiri oleh masyarakat. Kondisi ini menunjukkan capaian positif dalam pengelolaan sampah berbasis partisipasi warga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Dian Fachroni, menyebutkan bahwa kontribusi Batu terhadap PSEL diperkirakan mencapai 30–50 ton per hari. Sampah tersebut terutama berasal dari 21 ruas jalan protokol, serta tambahan dari sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka) yang bekerja sama dengan pemerintah. “Sisanya sudah terkelola melalui TPS3R yang tersebar di Kota Batu. Jadi porsi untuk PSEL hanya sekitar 30–50 ton per hari,” jelas Dian.
Program PSEL di Malang Raya sendiri merupakan tindak lanjut pertemuan tiga kepala daerah bersama Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq. Universitas Brawijaya (UB) akan dilibatkan untuk melakukan kajian lokasi pembangunan, dengan target perizinan tuntas pada Desember 2025. Pemkot Batu berharap, melalui sinergi ini, permasalahan sampah regional dapat ditangani secara lebih terpadu sekaligus mendukung penyediaan energi alternatif ramah lingkungan.
“Dengan pengelolaan sampah terintegrasi, kami ingin memastikan Batu ikut berkontribusi nyata dalam menjaga lingkungan sekaligus mendukung ketersediaan energi bersih,” tegas Nurochman. (Ab)