Pemkab Probolinggo Anggarkan Rp2 Miliar untuk Menekan Inflasi
CITILIVE – Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, telah mengalokasikan anggaran tidak terduga sebesar Rp. 2 miliar untuk menekan laju inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Anggaran tak terduga sebesar Rp. 2 miliar dialokasikan untuk mengatasi inflasi dengan melakukan intervensi harga,” ungkap Penjabat Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Probolinggo pada hari Rabu.
Menurutnya, hasil inspeksi mendadak di Pasar Semampir menunjukkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga secara umum, namun tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu, harga-harga yang terpantau akan menjadi acuan untuk dilakukan intervensi.
“Kami akan melakukan beberapa langkah intervensi dan upaya penekanan agar pihak-pihak yang ingin melakukan spekulasi harga dapat diredam dengan pendekatan persuasif, sehingga masyarakat tidak terlalu terbebani,” jelasnya.
Dilansir dari antaranews.com, salah satu bentuk intervensi adalah memberikan subsidi, dengan sementara ini fokus pada beras, gula, dan minyak goreng. Namun, jika terjadi perkembangan lain seperti kenaikan harga daging ayam, juga akan dilakukan intervensi.
“Subsidi harga dilakukan melalui anggaran tak terduga yang diajukan oleh pemerintah untuk menekan inflasi. Sejumlah harga pasar telah kami turunkan melalui langkah-langkah ini,” tambahnya.
Ugas menegaskan bahwa anggaran tak terduga sebesar Rp2 miliar akan terus digunakan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Pemkab Probolinggo akan terus memantau situasi agar masyarakat tidak mengalami kesulitan akibat kenaikan harga, terutama menjelang panen raya yang diharapkan akan membawa pasokan beras yang cukup.
“Pemkab Probolinggo akan mengawasi proses dari hulu hingga hilir, dan akan melakukan intervensi jika terdapat barang-barang dengan harga yang terlalu tinggi,” tandasnya.
Penjabat Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, bersama dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan inspeksi mendadak di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, pada hari Selasa (19/3). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memantau perkembangan harga sembako selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
