Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
13/09/2025
CITILIVE

Pelatihan Kebencanaan BPBD Malang, Tingkatkan Kesiapsiagaan Banjir dan Longsor

rifamahmudah
  • Mei 6, 2025
  • 3 min read
Pelatihan Kebencanaan BPBD Malang, Tingkatkan Kesiapsiagaan Banjir dan Longsor

Citilive – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar pelatihan manajemen dasar kebencanaan untuk memperkuat kesiapan masyarakat menghadapi ancaman bencana.

Dibuka oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, kegiatan ini diikuti perwakilan kecamatan, kelurahan, RT/RW, dan komunitas lokal di Kota Malang, pada selasa (6/5/2025) di salah satu Hotel di Kota Malang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam manajemen kebencanaan, mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. “Kami membekali peserta dengan keterampilan dasar untuk mengelola risiko bencana, baik secara manajerial maupun operasional,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan sepanjang tahun, tanpa bergantung pada musim hujan atau kemarau.Prayitno mengungkapkan bahwa ancaman bencana utama di Kota Malang adalah longsor dan banjir, dengan potensi gempa sebagai risiko tambahan.

“Berdasarkan data kami, longsor dan banjir sering terjadi di wilayah rawan, terutama saat hujan deras. Namun, gempa juga harus diwaspadai,” katanya. Untuk itu, BPBD intensif mengedukasi masyarakat tentang langkah antisipasi, seperti pemetaan zona berisiko dan prosedur evakuasi dini.

Pelatihan ini mencakup materi teknis, termasuk simulasi tanggap darurat, pembentukan tim relawan kebencanaan di kelurahan, dan strategi mitigasi seperti pengelolaan sampah untuk mencegah banjir serta penguatan bangunan terhadap longsor.

“Peserta diharapkan menjadi agen edukasi di komunitas mereka, menyebarkan pengetahuan ini ke lingkungan sekitar,” tambah Prayitno. BPBD juga berupaya memperkuat sistem peringatan dini melalui koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan. Prayitno menyebut pihaknya telah memasang alat pemantau cuaca sederhana di titik-titik rawan untuk mendeteksi potensi banjir atau longsor lebih cepat.

“Kami juga mendorong pembentukan kelompok siaga bencana di setiap kelurahan sebagai garda terdepan dalam penanganan awal,” jelasnya. Selain pelatihan, BPBD berencana mengadakan simulasi bencana berskala besar dalam beberapa bulan ke depan untuk menguji kesiapan masyarakat dan aparat.

Baca Juga:  Tinjau Dampak Banjir Bandang Batu, Mensos Salurkan Bantuan

“Kami ingin memastikan Malang menjadi kota yang tangguh menghadapi ancaman bencana, dari banjir hingga gempa,” ujar Prayitno. Ia menambahkan bahwa BPBD terus memperbarui peta risiko bencana untuk mendukung perencanaan yang lebih akurat.Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengapresiasi upaya BPBD dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pelatihan ini.

Ia juga menyebut dana kelurahan sebesar Rp50 juta per tahun dapat digunakan untuk sosialisasi kebencanaan. “BPBD telah menunjukkan langkah nyata. Saya harap masyarakat turut mendukung,” katanya.Dengan pelatihan ini, BPBD Kota Malang berharap masyarakat lebih memahami risiko bencana dan menerapkan langkah preventif.

Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun sistem penanggulangan bencana yang terkoordinasi dan responsif di Kota Malang.Perlu diketahui bahwa Sejak awal tahun 2024 hingga 14 Januari 2025, BPBD Kota Malang telah menangani 450 kejadian bencana, termasuk 36 kejadian banjir dan 52 kejadian tanah longsor. Menurut sumber bpbd_malangkota.id. BPBD Kota Malang terus melakukan penanganan terhadap berbagai kejadian bencana, termasuk banjir dan tanah longsor, dengan melibatkan berbagai pihak terkait.(ab)