Operasi Pasar Dipercepat oleh Pemerintah Kabupaten Madiun untuk Menurunkan Harga

CITILIVE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, tengah mempercepat pelaksanaan operasi pasar guna merespons kenaikan harga sejumlah bahan pokok penting menjelang bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
Endah Dwi Jayanti, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, menjelaskan bahwa operasi pasar ini bertujuan untuk menurunkan harga bahan pokok dengan memberikan subsidi untuk beberapa komoditas.
“Subsidi yang diberikan bervariasi, antara 4 ribu hingga 5 ribu rupiah, tergantung pada jenis komoditasnya,” ungkap Endah di sela-sela kegiatan pasar murah di Desa Sumberejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, pada hari Kamis.
Operasi pasar tersebut menawarkan sejumlah komoditas dengan harga murah, termasuk beras SPHP, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, dan telur ayam.
Dilansir dari antaranews.com, ,Beras SPHP tersedia dalam kemasan 5 kilogram sebanyak 200 karung dengan harga Rp51.000 per karung, minyak goreng sebanyak 700 liter dijual seharga Rp15.500 per liter, gula pasir sebanyak 700 kilogram dengan harga Rp15.000 per kilogram.
Selanjutnya, telur ayam ras sebanyak 200 kilogram dijual seharga Rp27.500 per kilogram, dan bawang putih sebanyak 80 kilogram dijual dengan harga Rp14.000 per setengah kilogram.
Endah menambahkan bahwa operasi pasar murah akan dilaksanakan sebanyak 5 kali hingga akhir Maret di berbagai lokasi selama bulan Ramadhan.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menjaga stabilitas harga dan meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga barang-barang pokok selama bulan Ramadhan.
“Pemkab Madiun berharap dapat membantu meringankan beban masyarakat. Kami berharap bahan pangan ini dapat digunakan untuk konsumsi selama satu atau dua minggu selama bulan Ramadhan,” tambahnya.
Pihaknya berencana menjangkau 60 desa sebagai lokasi operasi pasar dalam setahun. Dengan kegiatan ini diharapkan harga bahan pokok yang sedang tinggi dapat turun dan stabil. Operasi pasar juga melibatkan Bulog setempat.
Antusiasme warga desa terlihat dari antrean panjang saat operasi pasar murah dilaksanakan.
Salah satu warga, Sri Harianti, mengungkapkan rasa terbantu dengan adanya operasi pasar murah di desanya.
“Harga barang-barang sekarang semuanya mahal, contohnya telur di pasaran Rp30.000, tapi di sini dijual dengan harga Rp27.500 per kilogram. Harganya cukup murah,” ungkapnya.